Kepala Satuan Energi Primer PLN Nasri Sebayang mengatakan, tahun ini PLN memangkas proyeksi konsumsi batu bara dari 24 juta ton menjadi 23,4 juta ton"Turun 600 ribu ton," ujarnya Kamis (19/3).
Menurut dia, pengurangan konsumsi batu bara untuk PLTU 10.000 MW tahun ini terjadi karena ada pergeseran jadwal
BACA JUGA: Dumping Tak Pengaruhi Ekspor
Misalnya, PLTU Labuan yang semula direncanakan beroperasi Juni 2009 ternyata mundur menjadi September 2009Dia menyebut, jadwal waktu proyek PLTU 10.000 MW yang belum pasti membuat kebutuhan batu bara PLN amat dinamis
BACA JUGA: Disaksikan KPK, Enam Kontraktor Migas Kembalikan USD 167 juta
"Kami akan merevisi setiap tiga bulan," katanyaNasri melanjutkan, karena kebutuhan batu bara itu terkait dengan DMO (domestic market obligation), PLN berkoordinasi dengan Ditjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi (Minerbapabum) Departemen ESDM
BACA JUGA: Palembang dan Surabaya akan Kebagian Gas Bumi
"Kami selalu laporkan proyeksi kebutuhan batu bara," terangnya.Kebutuhan batu bara akan terus dikalkulasi agar tidak sampai terjadi oversupply"Kita tidak ingin batu bara menumpuk dan tidak digunakan," ujarnya.
Bahkan, kata Nasri, PLN berencana mengurangi stok batu bara di beberapa PLTU yang kini mencapai 50 hari ke level normal 30 hari"Kita tunggu kalau cuaca sudah membaik sehingga pengapalan batu bara normal," ujarnya"Nantinya kondisi keuangan PLN diharapkan membaik," tambahnya
Selain itu, PLN juga akan memangkas proyeksi konsumsi BBM bagi pembangkitNasri mengatakan, jika tahun lalu konsumsi BBM PLN mencapai 11,3 juta kilo liter (KL), tahun ini akan dipangkas menjadi 7,3 juta KL"Kami akan optimalkan pembangkit berbahan gas dan batu bara," terangnya.
Direktur Teknik dan Lingkungan Ditjen Minerbapabum M.SMarpaung mengakui pihaknya sudah mengkomunikasikan kebutuhan batu bara PLN kepada produsen"Pasokannya dipastikan aman," ujarnya(owi/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspor Minus, Pertumbuhan Bisa Direvisi
Redaktur : Tim Redaksi