Palembang dan Surabaya akan Kebagian Gas Bumi

Bagian dari Program Konversi Minyak ke Gas

Kamis, 19 Maret 2009 – 12:05 WIB
JAKARTA - Menurut rencana, Senin (23/3) mendatang, akan ditandatangani nota kesepahaman antara Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) dan PT Medco E&P IndonesiaWakil pemerintah pusat dan kontraktor itu sepakat mengadakan pasokan gas untuk ribuan rumah tangga di Palembang (Sumsel) dan Surabaya (Jawa Timur).

Untuk Kota Palembang, sudah disiapkan dua kelurahan yang akan mendapat program pipanisasi, yaitu Kelurahan Siring Agung dan Lorok Pakjo, di Kecamatan Ilir Barat (IB) I, Palembang

BACA JUGA: Ekspor Minus, Pertumbuhan Bisa Direvisi

Penandatanganannya sendiri akan diselenggarakan di gedung ESDM di Jakarta, Senin (23/3).

Nota kerjasama itu akan ditandatangani oleh Dirjen Migas Evita H Legowo (selaku pihak pertama) dan bos PT Medco E&P Indonesia (pihak kedua)
Turut mengetahui Kepala BP-Migas R Priyono, Kepala BPH Migas Tubagus Haryono, serta Walikota Palembang Eddy Santana Putra.

Dalam rapat persiapan penandatanganan nota kesepahaman, Wawako Palembang Romi Herton, Asisten II Apriadi S Busri, Kepala Disperindagkop Wantjik Badaruddin, dan perwakilan SP2J, sempat mengikuti pertemuan dengan pihak Ditjen Migas serta semua tim terkait

BACA JUGA: Gali Potensi Dalam Negeri dari Pajak

Pertemuan di lantai 15 Gedung Plaza Sentris Jakarta (Migas) itu berlangsung tertutup untuk umum.

Wawako Palembang Romi Herton kepada JPNN usai pertemuan, mengemukakan bahwa Kota Palembang akan diuntungkan dengan program pipanisasi itu
"Kan ada dua daerah yang dapat jatah ini, Palembang dan Surabaya

BACA JUGA: Lion Air Siap Layani Umroh

Kita patut bersyukur karena pipa seharga Rp 40 miliar akan dipasang di dua kelurahan di Kota Palembang, yaitu di Kelurahan Siring Agung dan Lorok Pakjo, Kecamatan IB I," katanya.

"Uang itu adalah anggaran APBN lewat Dirjen Migas, Departemen ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral)Nanti yang mengalirkan gas alamnya oleh MedcoIni kan salah satu dari program konversi minyak tanah ke gas," paparnya lagi.

Program gasifikasi dan pipanisasi itu, lanjut Romi, akan bisa mengaliri sekitar 4.000 rumah tangga di dua kelurahan di Kota Palembang tersebut"Ini salah satu upaya mengurangi beban hidup masyarakat di perkotaanDengan gas ini, nanti akan terasa lebih murah, lebih praktis, lebih efesien, dan tentunya lebih aman," ucapnya.

Dikatakan, program yang bakal segera direalisasikan ini, sistemnya akan lebih teratur"Nanti pembayarannya sistem operatorApakah nanti diurus oleh pihak Medco, atau oleh Ditjen Migas, (atau) diserahkan ke Pemerintah KotaYa, yang penting ini bisa terealisasiNanti kontrak kerja akan digelar bulan SeptemberBerarti akan banyak tenaga kerja yang terserap," harap Romi pula.

Dalam draft nota kesepahaman itu sendiri, diterangkan bahwa Ditjen Migas merupakan wakil pemerintah yang mempunyai program pembangunan jaringan pipa gas bumi untuk rumah tangga, dalam upaya pemerintah meningkatkan pemenuhan kebutuhan energi gas bumi serta secara mandiri dan mengurangi subsidi minyak tanahSementara, PT Medco disebut sebagai kontraktor kontrak kerjasama dengan BP Migas, yang mengoperasikan beberapa lapangan gas bumi untuk wilayah kerja bagian selatan dan tengah Sumatera.

Selain untuk mengurangi subsidi minyak tanah, nota kesepahaman ini juga bertujuan untuk memperoleh jaminan alokasi pasokan gas bumi dari wilayah kerja Sumatera bagian selatan dan tengah untuk rumah tangga, yang merupakan bagian dari kewajiban kontraktor untuk pemenuhan kebutuhan gas dalam negeri (domestic market obligation).

"Dalam jangka waktu paling lambat September 2009, pihak pertama (Ditjen Migas) melalui operator jaringan pipa gas bumi untuk rumah tangga, dan pihak kedua (Medco dan BP-Migas), wajib menandatangani Gas Sales Agreement (GSA)," papar Romi lagi.

Ada empat pokok perjanjian GSA itu, yakni volume gas bumi sebesar 1 mmcfd, harga gas bumi USD 3 per mmcf, titik serah di mulut sumur, serta jangka waktu GSA akan disesuaikan dengan jangka waktu berlakunya kontrak kerjasama wilayah selatan dan tengah Sumatera.

"Pihak pertama akan menunjuk operator selambat-lambatnya pada bulan September 2009," tegas Romi(gus/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Semen Bantah Kartel Harga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler