PLN Masih Teliti Penyebab Meledaknya Trafo Muara Karang

Rabu, 21 Juli 2010 – 19:54 WIB

JAKARTA -- Direktur Utama PT PLN (Persero) Dahlan Iskan, mengeluarkan penjelasan resmi terkait kasus padamnya listrik di sebagian wilayah Jakarta dan Tangerang pad Rabu (21/70 pagi, yang disebabkan meledaknya trafo di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Muara KarangSecara kronologis, Dahlan membeberkan kejadian tersebut.

Pada pukul 9.30 WIB, trafo arus (current transformer/CT) pada trafo 150/20 kV (sebuah alat yang dipasang di atas trafo) pecah (meledak)

BACA JUGA: DPR-Pemerintah Segera Bahas RUU Perumahan

Akibatnya trafo tersebut tidak berfungsi
"Akibat tidak berfungsinya trafo tersebut mengakibatkan hilangnya beban yang mengakibatkan pembangkit-pembangkit listrik di Muara Karang berhenti beroperasi

BACA JUGA: Penyaluran Raskin Dipercepat

Di sini masih diselidiki mengapa sistem proteksinya tidak bekerja normal
Seharusnya kalau sistem proteksinya berfungsi normal, pembangkit-pembangkit di Muara Karang tidak ikut mati," papar Dahlan dalam keterangannya yang diterima JPNN, Rabu (21/7).

Dijelaskan, akibat matinya pembangkit-pembangkit di Muara Karang, terjadi kehilangan daya sebesar 750 MW, suatu jumlah yang amat besar untuk sistem Jakarta

BACA JUGA: Pemerintah Siapkan Operasi Pasar

Hanya satu pembangkit di Muara Karang yang masih tetap bekerja dan menghasilkan listrik sebesar 80 MW yang tetap disalurkan kepada masyarakat.

Karena itu, masih kata Dahlan, satu persatu pembangkit dihidupkan kembaliNamun beberapa prosedur harus dijalankan lebih dulu sebelum menghidupkan pembangkitYakni prosedur tetap di mana setiap pembangkit mati harus diadakan pemeriksaan yang saksama secara menyeluruh lebih dulu sebelum dihidupkan kembaliLamanya pemeriksaan bervarisasi tergantung kondisi pembangkit.

Pukul 12.00 salah satu pembangkit sudah berhasil dihidupkan dan menyalurkan listrik ke masyarakatDua jam kemudian satu pembangkit lagi berhasil dihidupkanYang lain- lain menyusul sehingga pada pukul 18.00 sebagian besar pembangkit sudah berhasil dihidupkanSatu pembangkit gagal dihidupkan kembali dan harus kembali melalui prosedur pemeriksaan dari awalSedang satu pembangkit lagi memang sedang dalam masa perawatan rutin"Itulah sebabnya listrik tidak bisa serentak dihidupkan kembali," katanya.

Dijelaskan, CT yang meledak/pecah tersebut buatan ABB (Eropa)Sejak tahun 2005 sudah terjadi sembilan kali CT yang sama meledak di seluruh JawaCT tersebut selalu dicek setiap dua tahun sesuai dengan standar pengecekanHasil pengecekan terakhi 2008 ditemukan dalam keadaan baikPengecekan selama 2 tahun sekali itu sudah dianggap baik karena di negara lain pengecekan seperti itu dilakukan setiap 4 tahunLife time CT seperti ini 20 tahun, sehingga CT yang meledak ini masih
dalam batas life time.

"Penyebab meledak/pecahnya CT Trafo 150/20 di Muara Karang masih diteliti, tapi secara teori ada beberepa penyebab yang disebut electronic stress, yang penyebabnya bisa saja stress karena kimia (udara bergaram?), atau stress guncangan atau stress karena kepanasan," urainyaDitambahkan, masih ada ada sebagian kecil wilayah Muara Karang yang akan mati listrik sampai dinihari nanti, karena perbaikan trafo yang memang memerlukan waktu

Trafo yang meledak itu akan dibongkar untuk dikeluarkan dari tempatnya dan diisi dengan trafo baru yang dicarikan dari tempat lainPemindahan ini memakan waktu sampai subuh nanti karena satu trafo beratnya sampai 100 tonSetelah pemindahan dan pemasangan ini selesai, semua pemadaman bisa teratasiDikatakan pula, meskipun terjadi hampir semua pembangkit di Muara Karang sempat mati, sebenarnya pemadaman bisa hindari kalau sistem trafo/gardu induk di Jakarta dalam keadaan sempurnaDengan sistem trafo yang sempurna, kekurangan daya di suatu tempat di Jakarta bisa diisi dari tempat lainTapi kondisi trafo di Jakarta sangat pas-pasan

"Harus diadakan trafo-trafo baruKami sebenarnya sudah melakukan pembelian baru, tapi kami sangat menyesal karena dalam pengadaan trafo lima bulan yang lalu kami tidak berani melakukan pembelian langsung (penunjukan langsung) dari pabrik trafo di luar negeriKami, waktu itu, akhirnya memang memutuskan bahwa pengadaan trafo harus melalui tender sehingga memakan waktuSaat ini trafo-trafo yang dibeli dengan tender tersebut masih dalam status pembuatan dan baru akan terpasang bulan Oktober tahun iniKalau saja kami berani mengambil resiko membeli langsung ke pabrik maka trafo tersebut sudah terpasang saat ini dan kejadian seperti ini akan terhindarkan," kata Dahlan.

Dahlan melanjutkan, "Kalau saja tahu resikonya seperti ini kami akan mengambil resiko tersebut meskipun bisa berakibat masuk penjaraSebab kesengsaraan akibat kejadian seperti ini sangat menyusahkan jutaan orangKami mohon doa restu setelah kejadian ini tidak ada lagi peristiwa yang sama sampai bulan Oktober tahun iniYakni ketika trafo-trafo yang kami beli melalui lelang lima bulan yang lalu, sudah tiba di Jakarta dan sudah terpasang untuk menambah kapasitas di Gandul, Cawang dan sekitarnyaKami mohon maaf atas kejadian ini," pungkas Dahlan(*/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bulog Siapkan 500 Ribu Ton Beras


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler