jpnn.com - JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah mengoperasikan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) sebesar 150 Kilo Volt (kV), untuk mengoptimalkan suplai energi listrik dari PLTA Poso yang memiliki kapasitas terpasang 3 x 65 MW.
Beroperasinya jaringan transmisi tersebut menambah pasokan listrik sebesar 24 Mega Watt (MW) yang dihasilkan dari Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso.
BACA JUGA: Wika Garap Proyek Bendungan Keureto Aceh
"Tambahan pasokan listrik dari PLTA Poso sebesar 24 MW diharapkan akan menutupi defisit daya yang terjadi selama ini," harap GM PLN Sulawesi Utara, Sulwesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo), Baringin Nababan dalam siaran persnya, Selasa (10/3).
Di mana beban puncak pada sistem kelistrikan di sana mencapai 88 MW dengan daya mampu pembangkit existing sebesar 80 MW. Selain untuk mencukupi kebutuhan pasokan listrik bagi 300 ribu pelanggan, kelebihan pasokan daya yang ada juga akan digunakan untuk memenuhi permintaan kebutuhan listrik dari calon pelanggan yang telah masuk dalam daftar tunggu.
BACA JUGA: Pemerintah Dianggap Sengaja Abaikan Industri Tembakau
"Total daya yang masuk dalam daftar tunggu yang tercatat di PLN saat ini mencapai 30 Mega Volt Ampere (MVA), yang masih didominasi oleh pelanggan rumah tangga," jelasnya.
Selain itu, bertambahnya 24 MW dari PLTA Poso akan membantu program pemerintah dalam upaya efisiensi biaya energi bagi pembangkit. Sebab 24 MW energi listrik dari PLTA Poso berpotensi mengurangi penggunaan BBM untuk pembangkit sebanyak 103 kilo liter per hari atau sekitar 3.090 kilo liter per bulan.
BACA JUGA: Wow...Transaksi Ritel Kena Bea Materai, Tarif Naik Lebih 100 Persen
"Ekuivalen dengan penghematan sekitar Rp 31,080 miliar per bulan. PLN berupaya untuk terus dapat mengoptimalkan energi listrik yang dihasilkan dari PLTA Poso, yang tentu saja jauh lebih ekonomis jika dibandingkan menggunakan PLTD yang menggunakan minyak sebagai sumber energinya," tandasnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rachmat Gobel Yakin Ekspor Otomotif Tumbuh 300 Persen
Redaktur : Tim Redaksi