jpnn.com - JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bakal segera memulai pembangunan PLTU Cilacap ekspansi 1 x 1.000 Mega Watt (Mw) milik swasta (independent power producer/IPP). Proyek tersebut merupakan bagian dari pembangunan 35 ribu Mw yang dicanangkan pemerintah.
Pengerjaan proyek tersebut menyusul ditandatanganinya kontrak engineering, procurement, construction (EPC) antara PT Sumber Segara Primadaya (S2P), selaku pengembang PLTU Cilacap dengan China Chengda Engineering Co. Ltd (Chengda) di Chengdu, Propinsi Sichuan, Tiongkok, 5 Juni lalu.
BACA JUGA: Wujudkan Perusahaan Sehat, PTPN III Gandeng KPK
"S2P sebelumnya telah mengoperasikan PLTU Cilacap 2 x 300 Mw. Saat ini juga sedang mengembangkan PLTU Cilacap ekspansi phase 1 sebesar 1 x 660 Mw yang akan selesai tahun ini. Proyek PLTU Cilacap 1 x 1.000 MW ini adalah ekspansi phase 2," ujar Sekertaris Perusahaaan PLN Adi Supriono melalui siaran persnya, Selasa (9/6).
PLTU Cilacap 1x1000 Mw ditargetkan beroperasi komersial pada 2018 untuk memperkuat pasokan listrik di sistem kelistrkan Jawa-Bali, khususnya di Jawa bagian selatan. PLTU ini direncanakan menggunakan teknologi Ultra Super Critical Boiler berbahan bakar Batubara Low Range (4200 GAR).
BACA JUGA: Dicopot dari Bulog, Lenny Sugihat Masuk Bank BUMN
Saat ini, kapasitas terpasang di Indonesia mencapai sekitar 50 ribu Mw. Sayangnya, jumlah tersebut belum cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia yang tumbuh pesat. Untuk itu, setiap tahun dibutuhkan tambahan pasokan listrik sekitar 7 ribu Mw atau dalam lima tahun ke depan dibutuhkan tambahan 35 ribu Mw.
"PLN bersama pemerintah saja tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut. Makanya diperlukan pastisipasi pihak swasta untuk bersama-sama memenuhi kebutuhan tersebut," tandas Adi. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Ini 4 Pemicu Terpuruknya Rupiah dan Dampaknya ke Depan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Mega Nilai Pemerintah Hanya Mikirin APBN, Beban Rakyat Makin Berat
Redaktur : Tim Redaksi