PELAIHARI - PT PLN (Persero) terus membuka paradigma baru kelistrikan di Indonesia. Perusahaan plat merah yang kerap menuai protes lantaran byar pet listrik di Kalimantan Selatan, mulai melebarkan sayapnya melalui PT PLN Batubara.
PLN terjun langsung ke bisnis “emas hitam” untuk mengamankan pasokan bahan bakar, bagi 24 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di IndonesiaSebagai langkah awal, tadi malam PLN Batubara sudah menandatangani MoU kemitraan dengan penambang sejumlah penambang di Kabupaten Tanah Laut, di Rumah Dinas Bupati, H Adriansyah.
Dirut PT PLN (Persero) Dahlan Iskan di sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Tanah Laut, Senin (30/5), mengaku awalnya tidak pernah terlintas untuk menggunakan batubara sebagai sumber energi alternatif pembangkit listrik. Namun pikiran itu pun berubah seiring berjalannya waktu dan tingkat efisiensi yang ditawarkan dari sumber energi batubara.
“Dulu waktu awal-awal saya tidak pernah terpikir untuk memanfaatkan batubara sebagai sumber energi, karena problem awal saat itu adalah mengatasi masalah sistem kelistrikan kita,” ujarnya disela penandatanganan MoU kemitraan dengan penambang Merah Putih Kabupaten Tanah Laut di Rumah Dinas Bupati Tala H Adriansyah tadi malam.
Meski demikian, katanya, bisnis batubara yang mulai dijalankan PT PLN Batubara benar-benar mengacu pada konsep bisnis murni dan pasar. “Kita akan profesional membeli batubara. Kita beli batubara dari mitra kita sesuai dengan harga pasar yang kompetitif,” tukasnya.
Sebab, lanjutnya, PLN saat ini tengah berubah total
BACA JUGA: BRI Guyur Perhutani Rp 3 Triliun
Dalam bisnis, sebut Dahlan, PLN tetap mengacu pada konsepsi bisnis yang bersih dan profesionalMeski demikian PLN akan tetap mengacu pada harga pasar dengan harga formulasi yang saling menguntungkan
BACA JUGA: Saatnya Investasi Reksa Dana Syariah
Demikian pula halnya dengan proses pembayarannya, PT PLN akan tetap memonitor langsung utuk menjamin pembayaran batubara kepada mitra PLN. “Karena bagi perusahaan itu yang diperlukan adalah kepastian, PLN juga melihat konsep bisnis ini demikian,” imbuhnya.Bak gayung bersambut, tawaran bisnis yang dilontarkan Dahlan Iskan ini pun disambut baik Bupati Tala Adriansyah dan Asosiasi Penambang Batu Bara di Kabupaten Tanah Laut. Dalam keterangannya, Adriansyah menyambut baik rencana kerjasama tersebut.
“Tidak ada alasan bagi saya untuk tidak mendukung, apalagi kerjasama ini akan banyak memberi manfaat bukan hanya untuk warga Kabupaten Tanah Laut namun juga Kalsel,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Asosiasi Penambang Batubara Tanah Laut, Sunarti Imam Abror juga mengaku siap mendukung dan bekerjasama sebagai mitra PLN dalam memasok kebutuhan batubara PT PLN.
Sementara PT PLN Batubara, Khairil Wahyuni SH MBA saat dikonfirmasi menyebut untuk mensuplai kebutuhan 24 unit PLTU di Indonesia maka pihaknya membutuhkan sedikitnya 40 juta ton batubara per tahun
“Penambang merah putih ini sebutan teman-teman untuk para penambang yang peduli dengan pasokan energi di dalam negeri, meskipun sebenarnya mereka bisa saja mengekspor batu baranya dengan harga yang lebih menarik,” ujar Khairil.(bem/yn/bin)
BACA JUGA: Kembangkan Broadband, Telkom Alokasikan Rp21 T
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kembangkan Broadband, Telkom Alokasikan Rp21 T
Redaktur : Tim Redaksi