JAKARTA- PT PLN (Persero) akan segera melaksanakan pembangunan dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berlokasi di Tenayanraya, Pekanbaru, Riau dan Teluk Balikpapan, Kalimantan TimurKesiapan PLN itu ditandai dengan telah ditandatanganinya nota kerjasama pembangunan PLTU yang berkapasitas masing-masing 2 x 110 MW.
Untuk Proyek di Tenayanraya, penamdatangan kerjasama dilakukan di Kantor PLN Pusat, Selasa (21/12) oleh Direktur Utama PT PLN, Dahlan Iskan dengan Direktur Utama PT Rekayasa Industri (Rekin), Moch Ali Suharsono dan Direktur Utama Hubei Hongyuan Power Engineering Co Ltd, Mr
BACA JUGA: Bakrie Siap Bangun Disneyland
Xia Xiaomin.Sementara PLTU 2x100 MW Kaltim Teluk Balikpapan ditandatangani Dahlan Iskan bersama dengan Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Bambang Tri Wibowo dan Vice President Sinohydro Co Ltd, Mr Sheng Yuming
Pada kesempatan itu, Dirut PT PLN Dahlan Iskan menegaskan kesanggupan dari dua konsorsium ini untuk dapat melaksankan dan menyelesaikan pekerjaan pembangunan proyek tepat dengan waktu yang ditargetkan
BACA JUGA: Komut Baru, Kapitalisasi Telkom Naik
‘’Tidak perlu nyogok, tidak perlu kasih uang sepeser pun, tidak perlu hadiah apapun kepada sayaDikatakan Dahlan, pembangunan PLTU Riau dengan kapasitas 2 x 110 MW yang akan dibangun di Kawasan Industri Tenayanraya, Kecamatan Tenayan, Kotamadya Pekanbaru Propinsi Riau, diperkirakan akan menyerap dana sebesar USD 150,162,607.10 dan IDR 1,318,628,340,300.70
BACA JUGA: BTN Ingin Kuat di Tabungan
Pendanaannya sebut Dahlan, berasal dari Anggaran PLN dan Asosiasi Bank Daerah (Asbanda).‘’Pengerjaan proyek ini akan berlangsung selama kurang lebih 30 bulan untuk Unit IKemudian menyusul Unit II yang akan dikerjakan setelah kontrak berlaku efektif yakni sejak tanda tangan kontrak dan serah terima lahan selesai,’’ terangnya.
Sedangkan untuk PLTU Kaltim Teluk Balikpapan yang akan dibangun di Desa Teluk Waru, Kecamatan Teluk Balikpapan, Kotamadya Balikpapan, Propinsi Kaltim, diperkirakan membutuhkan dana sebesar USD 150,993,700 dan IDR 1,152,529,477,000 dengan sumber pendanaan dari Anggaran PLN dan Asosiasi Bank Daerah (Asbanda).
‘’Konsorsium proyek PLTU Kaltim ini menargetkan 30 bulan untuk pembangunan unit I dan 33 bulan untuk unit II setelah kontrak efektif sejak tanda tangan kontrak dan serah terima lahan,’’ ujar Dahlan.
Seperti diketahui, kedua PLTU ini merupakan proyek tambahan dari Fast Track Program 10.000 MW untuk kawasan luar Jawa BaliPenambahan tersebut mengacu kepada Perpres Nomor 59 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 71/2006 tentang Penugasan kepada PT PLN (Persero) untuk Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Batubara.(yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Transaksi Perdagangan Berjangka Masih Minim
Redaktur : Tim Redaksi