PLN Tanggung Biaya Genset di Pos Pengungsi Merapi

Jumat, 05 November 2010 – 16:03 WIB
JAKARTA - Dengan menyadari sepenuhnya bahwa infrastruktur listrik merupakan sarana vital di saat dan pasca terjadinya bencana, PT PLN (Persero) termasuk sebagai pihak yang langsung turun tanganSebagaimana disampaikan Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto, melalui rilisnya, Jumat (5/11), sejak awal terjadinya erupsi Gunung Merapi misalnya, PLN pun terus menyuplai genset ke pos-pos pengungsian, serta lokasi vital lainnya seperti posko relawan, rumah sakit, dapur umum dan lain-lain.

"Kini, ketika aktivitas Merapi kian membesar dan area bahaya semakin luas, maka muncul pos-pos pengungsian baru, dan PLN terus mensuplai genset ke pos-pos pengungsian baru tersebut

BACA JUGA: Maskapai Arab Terancam Diputus Kontrak

Sementara, pos-pos pengungsian yang lama kini menjadi area bahaya dan ditinggalkan para pengungsi," ungkap Bambang.

"Di beberapa pos yang sudah tak dihuni itu, tidak jarang genset tak sempat dipindahkan, karena petugas PLN dilarang memasuki area bahaya tersebut
Namun, PLN (tetap) berkomitmen untuk terus menjaga pasokan listrik ke lokasi pengungsian baru, di antaranya dengan mensuplai genset-genset baru

BACA JUGA: Korupsi Lahan Pasar, Bupati Brebes Diganjar 2 Tahun Penjara

Seluruh biaya operasional genset tersebut, termasuk biaya bahan bakar, menjadi tanggung jawab PLN," tambahnya.

Dijelaskan Bambang pula, hal ini (menanggung biaya operasional, Red) dilakukan pihaknya, dengan maksud agar tidak membebani operasional posko bencana yang ada di sekitar Merapi
"Jadi tidak benar, jika dikatakan bahwa pengoperasian genset di lokasi pengungsian berdampak pada biaya operasional di pengungsian," katanya pula.

Lebih jauh dikatakan, saat ini kondisi pasokan listrik dari PLN sendiri, di lereng Merapi khususnya di lokasi bahaya, memang harus terganggu

BACA JUGA: Pengacara Terdakwa Minta Wako Bekasi Diproses KPK

Masalahnya lagi, petugas PLN sendiri tidak bisa mengecek kondisi kelistrikan di area bahaya itu, karena memang semua orang dilarang memasuki area tersebut.

"Tim teknisi PLN (sendiri) selalu siap sedia untuk memeriksa dan memperbaiki trafo dan jaringan yang rusak di sekitar Gunung MerapiNamun untuk memasuki area-area tertentu yang masih dianggap berbahaya, petugas PLN harus mendapat izin dari tim SAR, karena membahayakan keselamatan jiwa," terang Bambang.

Sementara itu, disebutkan juga bahwa di samping berkonsentrasi pada upaya pemulihan pasokan dan infrastruktur kelistrikan, PLN pun memberikan bantuan lain berupa sembako, selimut, susu bayi dan lain-lain, senilai sekitar Rp 200 jutaBantuan tersebut, menurut Bambang lagi mewakili PLN, antara lain telah diserahkan pada Senin (1/11) lalu, oleh Direktur Operasi Jawa-Bali PLN, Ngurah Adnyana, kepada Bupati Sleman Sri Purnomo, yang juga disaksikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso(RLS/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapkan Padat Karya untuk Korban Bencana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler