PLTU Kanci Meledak, Empat Warga Pingsan

Sabtu, 27 September 2014 – 06:30 WIB

jpnn.com - CIREBON - Kebocoran pipa boiler di lantai 13 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kanci, mengakibatkan ledakan keras dan kepulan asap tebal, Jumat (26/9).

Empat warga desa sekitar pingsan. Suara ledakan dan gemuruh yang terjadi sekitar pukul 13.15 itu, terdengar hingga jarak 15 km.

BACA JUGA: Pejabat Kejati Terbelit Gratifikasi

Karena kaget, warga yang berasal dari desa-desa di sekitar PLTU seperti Desa Kanci, Desa Citemu dan Desa Waruduwur beramai-ramai menuju gerbang PLTU. Mereka hendak mencari tahu apakah ledakan dan suara gemuruh yang berasal dari PLTU berbahaya atau tidak.

Bahkan, kondisi sempat memanas ketika warga setempat memaksa masuk area PLTU tetapi dihalang-halangi oleh pihak keamanan.

BACA JUGA: Butur Diserbu Banyak Pendaftar CPNS

“Kita mau tahu, jangan ditutup-tutupi, jangan meresahkan warga. Mana pimpinannya, sini suruh jelasin ke warga,” ujar salah seorang warga saat adu argumen dengan petugas keamanan.

Karena tidak mendapat jawaban yang memuaskan dari petugas keamanan, puluhan warga sekitar pun merangsek masuk dan menerobos keamanan petugas hingga ke kantor Cirebon Power Service.

BACA JUGA: Nahkoda Kapal Pembawa Bahan Peledak Jadi Tersangka

Salah seorang warga yang menginginkan agar bisa masuk di ruangan rapat hampir ribut dengan Kabag Ops Polres Cirebon Kompol Riza. Namun kejadian tersebut bisa diredam setelah warga tersebut dipulangkan oleh warga lainnya.

Massa akhirnya bisa ditenangkan Dir Pol Air Polda Jabar Kombes Pol Anang S Hidayat. Pihaknya meminta masyarakat untuk bersabar dan tidak terprovokasi isu-isu yang berkembang di masyarakat, karena hingga sekarang area insiden masih dalam penanganan tim teknis PLTU.

“Kita tenang dulu dan biarkan teknisi PLTU untuk bekerja. Setelah itu, baru kita dengarkan penjelasan dari managemen,” ujarnya.

Humas PT CEP Hafiz Saptandito kepada Radar Cirebon (Grup JPNN) mengatakan, pihaknya hingga kini belum bisa memberikan informasi lengkap terkait suara ledakan, karena tim dari PLTU masih melakukan penyelidikan.

“Sampai saat ini kita belum bisa memberikan informasi lengkap. Karena tim masih bekerja. Nanti kalau sudah lengkap dari tim, maka akan kita gelar jumpa pers,” ujar Hafiz sembari menyebutkan, ledakan akibat kebocoran pipa boiler kecil yang menyambung kepada overhaul di lantai 13 untuk mengatur tekanan air, angin dan uap yang terlalu panas.

Hafiz menegaskan, insiden itu tidak menyebabkan korban jiwa ataupun luka-luka. “Ini kebocoran yang berakibat adanya suara gemuruh. Memang suara gemuruh ini sangatlah besar, sehingga dari radius jauh juga bisa terdengar. Tidak ada korban jiwa ataupun korban luka di area PLTU. Petugas kami juga tidak ada yang luka. Semuanya selamat,” ujarnya.

Dia juga meminta jika ada warga yang mengeluhkan adanya kerugian akibat peristiwa tersebut, pihaknya siap bertanggung jawab. “Bagi kuwu-kuwu yang memang ada warganya yang dirugikan ataupun terjadi pingsan misalnya, silakan hubungi kami. Kami siap bertanggung jawab,” ungkapnya.

Ditanya apakah peristiwa tersebut akan mengganggu layanan listrik Jawa Bali, Hafiz memastikan tidak akan ada gangguan listrik Jawa Bali. “Setelah ledakan, kita memang stop pengoperasian PLTU. Karena kita dinginkan dulu pembangkitnya. Kita pastikan tidak aka nada gangguan listrik Jawa Bali,” bebernya.

Terpisah, Kuwu Waruduwur, Dudi Suhaedi mengakui akibat ledakan PLTU, satu warganya pingsan yakni Hj Ulfa (85). Korban diketahui punya penyakit jantung, sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit.

Dudi berharap agar PLTU bertanggung jawab dan menjamin rasa aman bagi warganya yang kini mengalami kekhawatiran luar biasa. “Saya berharap agar PLTU mau bertanggung jawab kepada warga saya yang pingsan itu. Kami juga meminta PLTU menjamin rasa aman warga yang sekarang sangat was-was setelah adanya suara gemuruh,” ujar Dudi.

Sementara Kuwu Citemu, Saerun mengatakan, ada tiga warganya yang pingsan akibat suara gemuruh tersebut. “Ada tiga warga saya pingsan. Tapi saya nggak tahu namanya. Tapi tadi saya juga sudah dapat kabar katanya sudah sehat lagi. Tadi cuma pingsan sebentar, mungkin memang kaget ya dengar gemuruh yang sangat besar tersebut,” ujar Saerun.

Kapolres Cirebon AKBP Cikho Ardwiatto SIK yang saat itu langsung mengecek kondisi PLTU mengungkapkan, lokasi kejadian berada di lantai 13 dan kini petugas belum bisa mendekat karena kondisi sekitar yang masih panas.

“Direncanakan Senin mendatangkan ahli dari UGM dan Undip untuk membantu mencari tahu dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Drs Martinus Sitompul MSi mengatakan, suara ledakan yang diikuti gemuruh tersebut berasal dari pipa boiler yang pecah, sehingga menimbulkan ledakan dan kerusakan di sekitar boiler berupa pecahan kaca, awning penutup sobek, besi-besi penyangga melengkung, dan endapan air laut yang dipanaskan berserakan. (den/dri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Kontainer Kayu Jati Illegal Ditangkap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler