jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) menyatakan siap mengawal hasil kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan PT Freeport Indonesia terkait divestasi 51 persen saham PT Freeport kepada Indonesia. PMKRI juga mengingatkan agar kesepakatan tersebut dapat dilaksanakan secara konsisten.
"PMKRI mengapresiasi perjuangan pemerintah Indonesia sekaligus mengawal agar kesepakatan tersebut dapat dilaksanakan secara konsisten,” tegas Presidium Gerakan Kemasyarakatan Pengurus Pusat PMKRI, Elmo Lodovikus Roe di Jakarta, Rabu (30/8).
BACA JUGA: Qodari: Pak Jokowi Hebat, Freeport pun Tunduk
Elmo menyampaikan pernyataan itu merespons hasil kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dan PT Freeport Indonesia.
Dalam pertemuan antara Pemerintah Indonesia diwakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani serta PT Freeport Indonesia CEO Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, Richard Adkerson antara lain disepakati bahwa Freeport Indonesia sepakat untuk melakukan divestasi 51 persen saham kepada pihak Indonesia.
BACA JUGA: Inilah 4 Kesepakatan Indonesia dan Freeport
Selain itu, Freeport Indonesia berkomitmen membangun smelter dalam lima tahun sampai Januari 2022, atau 5 tahun sejak Izin usaha Pertambangan Khusus (IUPK) keluar, dan sepakat menjaga besaran penerimaan negara sehingga lebih baik dibanding rezim Kontrak Karya (KK).
Menurut Elmo, selama ini publik Indonesia menunggu hasil kesepakatan bersama Freeport Indonesia.
BACA JUGA: Salah Hitung Penerimaan Negara, Menteri Jonan Blunder Lagi?
Dia juga memuji kegigihan Presiden dalam menjaga aset dan sumber energi nasional. Bagi PMKRI, kata Elmo, Freeport merupakan pintu masuk bagi Indonesia untuk menjaga aset dan sumber daya alam demi mewujudkan kedaulatan rakyat dan kedaulatan energi.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Naikkan Harga Gas, DPR Bakal Panggil Jonan
Redaktur & Reporter : Friederich