jpnn.com - jpnn.com - Peningkatan status gizi masyarakat di Indonesia menjadi perhatian khusus pemerintah saat ini.
Itu karena masih ada daerah-daerah yang belum mencapai batasan indikator gizi baik.
BACA JUGA: Sambil Senam, Bu Menkes Promosikan GERMAS
Menurut WHO pada 2010, batasan indikator sudah tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat apabila prevalensi balita gizi kurang di bawah 10%, balita pendek di bawah 20%, dan balita kurus di bawah 5%.
Mengacu pada standar tersebut, pemerintah mengambil langkah cepat untuk meningkatkan status gizi masyarakat.
BACA JUGA: Inilah Hasil Kinerja Kemenkes di 2016
Salah satunya dengan melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Sejumlah daerah yang memiliki data gizi buruk sudah dilakukan pendistribusian PMT ini.
BACA JUGA: Simak Ini Tiga Vaksin Baru dari Kemenkes
Antara lain di Banten, Nias, Sudoarjo, Bandung Saat ini, giliran Kabupaten Pekalongan Prov. Jawa Tengah yang akan diberikan PMT secara masal.
Jawa Tengah khususnya Pekalongan menjadi salah satu fokus perhatian.
Pasalnya, dari Pemantauan Status Gizi (PSG) pada 2016 di Provinsi Jawa Tengah ditemukan 16,9 % balita masuk dalam kategori gizi kurang.
Untuk kategori balita pendek, ada tujuh kabupaten/kota dengan prevalensi <20%.
Sedangkan, persentase balita pendek Provinsi Jawa Tengah adalah 23,9 %.
Untuk kategori balita kurus, hanya tiga kabupaten/kota ditemukan dengan prevalensi <5%.
Presentase balita kurus Provinsi Jawa Tengah adalah 9,6 % sedangkan untuk Kota Pekalongan lebih tinggi yaitu sebesar 15,0%.
Dari data PSG saat ini, Kabupaten Pekalongan masih menjadi wilayah yang memiliki prevalensi balita gizi kurang terbanyak dari 35 kab/kota yang berada di bawah batasan WHO 2010 (10%).
Selain itu Pekalongan juga menjadi wilayah yang memiliki prevalensi balita pendek terbanyak di bawah batasan WHO 2010 (20%) dari 35 Kab/Kota di Provinsi Jawa Tengah.
Pemberian PMT ini diberikan secara langsung Presiden RI Joko Widodo bersama-sama dengan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Hadir juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
PMT ini diberikan pada 240 ibu hamil, 300 balita dan 460 anak
Selain PMT, Presiden juga memberikan paket bahan makanan seperti beras, gula pasir, kacang hijau, susu dan telur ayam untuk bantuan peningkatan gizi ibu hamil, balita dan anak Sekolah Dasar.
Jokowi, sapaannya, mengatakan pemberian PMT ini bertujuan agar anak-anak kita tumbuh dengan normal sehingga nanti gizinya baik dan menjadi anak yang pandai dan pintar.
Menurut Presiden, puluhan tahun mendatang persaingan akan semakin berat, karena itu generasi penerus harus sehat dan berkualitas.
"Negara mengharapkan anak-anak kita dapat bersaing dengan negara-negara lain dan menjadi unggulan dari persaingan global nantinya," kata Jokowi.
Sementara Menteri Nila menegaskan Indonesia ingin memiliki anak yang berkualitas. Anak gizi buruk tidak boleh ada.
Menurunya, pemberian PMT telah dilakukan disejumlah wilayah.
Dia mengatakan perlu ada kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberian makanan bergizi kepada anak-anak agar pertumbuhan mereka di masa depan menjadi generasi cerdas dan berkualitas serta bisa menjadi aset pembangunan bangsa. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkes: Masih Banyak yang Sakit, Termasuk Sakit Jiwa
Redaktur & Reporter : Natalia