jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengaku belum dapat informasi lengkap mengenai aksi sekelompok tentara Papua Nugini (PNG) yang melarang pengibaran bendera Merah Putih di wilayah Merauke beberapa waktu lalu.
Karena itu dia tidak mau buru-buru menuding tindakan tersebut sebagai serangan terhadap kedaulatan Indonesia.
BACA JUGA: Reshuffle Prematur, Gobel dan Andrinof Cuma jadi Tumbal
Menurut Gatot, insiden itu bisa saja terjadi akibat kesalahpahaman semata. Mengingat lokasi kejadian berada sangat dekat dengan garis perbatasan kedua negara.
"Mungkin dia (tentara) nggak tau batas juga. Karena batas di Papua itu ada juga orang adat Papua dia tinggal di PNG," kata Gatot di Kompleks Istana Kepresidenan, Sabtu (15/8).
BACA JUGA: Panglima Pastikan Merah Putih Tetap Berkibar di Merauke
Gatot mengaku sudah melaporkan insiden ini ke pihak Departemen Pertahanan (Dephan). Dia mengatakan, TNI minta Dephan untuk mengeluarkan nota keberatan terhadap pemerintah Papua Nugini.
Menurutnya, untuk sekarang langkah diplomatis itu adalah satu-satunya yang bisa dilakukan. Namun Gatot pastikan bahwa TNI masih terus mencari informasi mengenai apa yang terjadi.
BACA JUGA: Jokowi-JK Dicap tak Berpihak ke Industri Strategis
"Kami sudah mengajukan kepada Departemen Pertahanan untuk nota diplomatis. Yang bisa kami lakukan hanya itu," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buat Anggota Paskibraka, 16 Agustus Tak Kalah Penting dibanding 17 Agustus
Redaktur : Tim Redaksi