jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ada dua persoalan yang muncul ketika bicara soal birokrasi. Persoalan pertama menyangkut paradigma bahwa birokrasi terima suap, korupsi dan malas bekerja.
Pria yang akrab disapa Ahok itu menyatakan, birokrasi masih berbuat curang karena gajinya tidak cukup. Tapi, menurut dia, alasan itu tidak tepat diterapkan di Jakarta.
BACA JUGA: Mantan Kepsek SMAN 3 Kasih Surat Keberatan, Ahok Cuek
"Sekarang PNS paling rendah golongannya di Jakarta, merem saja enggak jelas kerjanya dapat Rp 9 juta. Jadi alasan gaji sudah tidak ada," kata Ahok saat memberikan sambutan di Balai Kota, Jakarta, Senin (18/5).
Ahok menambahkan, yang menjadi persoalan apabila seorang PNS sudah biasa menikmati uang titipan dari pengusaha. "Misalnya ngurus sama pengusaha, ada pelanggaran dikasih Rp 10 miliar beresin, Rp 15 miliar beresin, bapak ibu bagi-bagi, gaji Rp 50 juta juga enggak ada artinya buat bapak ibu," ucapnya.
BACA JUGA: Sambangi Balai Kota, Mantan Kepsek SMAN 3 Serahkan Surat Keberatan
Persoalan kedua, sambung Ahok, perlu ada perombakan pegawai. Sebab, saat ini banyak pegawai yang dibayar tidak sesuai dengan kemampuan.
"Banyak orang menerima Rp 9 juta, sesungguhnya kemampuannya di bawah Rp 2 juta. Orang dibayar Rp 2 juta mampu kerjain kerjaan dia sebetulnya. Ini yang masalah," ujar Ahok. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Tak Ikut Kerja Bakti, Pejabat Eselon DKI Bisa Distafkan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Pastikan Pemecatan Kepsek SMA Negeri 3 Sesuai Prosedur
Redaktur : Tim Redaksi