Pola Makan Tepat untuk Penderita Asam Urat

Selasa, 05 Maret 2019 – 23:31 WIB
Sayur-sayuran sehat, segar dan awet. Foto: Humas Kementan

jpnn.com - Bagi penderita asam urat, asam urat bisa kambuh sewaktu-waktu dengan keluhan khas berupa nyeri dan bengkak pada sendi dan ibu jari kaki. Pemicu serangan biasanya berkaitan dengan pola makan tinggi purin, obesitas, dan stres. Berdasarkan pemaparan dr. Fiona Amelia, MPH, dari KlikDokter, untuk mengurangi frekuensi serangan dan peradangan sendi, ikuti diet tepat di bawah ini.

1. Utamakan karbohidrat kompleks.

BACA JUGA: Asupan Garam Bisa Memicu Asam Urat?

Jenis yang direkomendasikan seperti serealia utuh, nasi merah, dan roti gandum.

“Batasi atau hindari makanan dengan pemanis tambahan seperti serealia berpemanis, roti-rotian, kue kering, cake, permen, minuman kemasan, atau produk yang mengandung sirop jagung tinggi fruktosa,” jelas dr. Fiona.

BACA JUGA: Manfaat Brokoli untuk Penderita Asam Urat

2. Perbanyak sayur dan buah.

Asupan ini berguna untuk membantu tubuh mengeluarkan asam urat melalui saluran cerna. Menurut dr. Fiona, konsumsi serat juga akan mengendalikan kadar gula darah dan menstabilkan hormon insulin, yang memengaruhi pembentukan asam urat.

BACA JUGA: Bermasalah dengan Asam Urat? Hindari Konsumsi 4 Makanan ini

3. Jauhi jeroan.

Isi perut hewan ini dikenal mudah memunculkan asam urat karena tinggi purin, sehingga bisa picu serangan gout.

4. Batasi sumber protein hewani. Berdasarkan pemaparan dr. Fiona, daging merah dan ayam boleh dikonsumsi, tetapi dibatasi hanya 100 gram per hari. Pilihlah daging tanpa lemak. Untuk ikan dan seafood, hindari kerang, ikan sarden, teri, dan kembung. Sedangkan ikan tuna, kod, mas, pecak, kakap, salmon, tiram, lobster, kepiting, dan udang boleh dikonsumsi secara terbatas.

5. Perbanyak sumber protein nabati. Sumber protein nabati yang disarankan  seperti lentil, selai kacang, kacang-kacangan, dan polong-polongan.

6. Perbanyak konsumsi vitamin C. Asupan nutrisi ini berguna untuk membantu menurunkan peradangan sendi dan kadar asam urat dalam darah. Sumber vitamin C antara lain jeruk, stroberi, kiwi, jambu merah, brokoli, kol, paprika, tomat, dan lain-lain.

7. Batasi sumber asam lemak jenuh. Beberapa sumber asam lemak jenuh yang patut dibatasi konsumsinya seperti daging, ayam, susu, dan produk susu whole milk atau full-cream. Saran dari dr. Fiona, pilihlah susu skim dan produknya seperti keju atau yoghurt yang rendah lemak.

8. Perbanyak minum air putih. Konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup untuk membantu tubuh mengeluarkan asam urat melalui urine.

9. Batasi ngopi. Studi menunjukkan bahwa konsumsi kopi berkafein dalam batas wajar, yakni 2 cangkir per hari, dapat menurunkan risiko penyakit gout. Meski demikian, kopi mungkin perlu dihindari bila Anda mengalami kondisi medis lain.

10. Hindari alkohol. Hindari alkohol yang berasal dari bir dan minuman beragi lainnya. Wine dianggap aman karena tidak meningkatkan risiko serangan gout, asal dikonsumsi dalam batas wajar.

Penderita asam urat memang harus memperhatikan asupan makanannya. Salah-salah, jika yang dikonsumsi tinggi purin, asam urat bisa kambuh dan mengganggu produktivitas.

Karena brokoli rendah purin dan kaya akan vitamin C, tambahkan sumber makanan tersebut ke piring makan Anda sehari-hari. Kombinasikan juga dengan diet yang disarankan untuk penderita asam urat yang disebutkan di atas. Tak hanya itu, taatlah pada pengobatan yang dianjurkan oleh dokter Anda supaya dampaknya bisa optimal.(RN/ RVS/klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Minum Susu Bikin Kambuh Asam Urat?


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler