jpnn.com, JAKARTA - Prediabetes adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa atau gula darah di atas kadar normal tapi masih di bawah batasan kadar gula darah untuk diagnosis diabetes.
Hasil pemeriksaan kadar gula darah setelah puasa sekitar 8-10 jam antara 100-125 mg/dL, atau kadar glukosa darah 2 jam setelah puasa glukosa 75 gram antara 140-199 mg/dL. Kalau sudah 200 mg/dl, itu sudah diabetes.
BACA JUGA: Pilihan Kata-kata Bisa Mengurangi Kasus Bunuh Diri
Berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi kedokteran (iptekdok) terungkap bahwa pola hidup tidak sehat merupakan penyebab prediabetes dan juga berbagai penyakit berat kelompok penyakit tidak menular (PTM) seperti gangguan jantung, stroke, hipertensi dan diabetes.
Berikut ini beberapa pola makan untuk penderita prediabetes, seperti dilansir laman MSN.
BACA JUGA: Vaping Lebih Aman Daripada Rokok, Benarkah?
Potong asupan karbohidrat harian Anda
Menghitung dan mengurangi karbohidrat merupakan andalan dalam mengelola prediabetes.
BACA JUGA: Usia Ideal Menikah Menurut Dokter Poedjo
Berdasarkan diet 2.000 kalori, itu berarti makan maksimal 225 gram per hari. (Setiap gram karbohidrat mengandung empat kalori.)
Fokus pada karbohidrat utuh
Strategi yang lebih mudah dan mungkin lebih menyehatkan bagi mereka yang memiliki prediabetes adalah menekankan keseluruhan karbohidrat alami (seperti biji-bijian, produk dan susu) dari pada produk olahan seperti pasta putih, soda dan gula.
Ukuran penyajian yang disarankan untuk buah adalah satu potong kecil buah (bayangkan ukuran kepalan tangan kecil) atau satu setengah cangkir buah.
Berries, termasuk stroberi, raspberry dan blackberry dan melon sedikit lebih rendah dalam gula dan, dengan demikian, ukuran porsinya adalah 1 cangkir.
Campurkan macronutrients Anda
Macronutrients mengacu pada tiga kalori yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan orang dalam jumlah besar untuk hidup dan berkembang, karbohidrat, protein dan lemak.
Dan saat Anda makan ketiga macronutrients, maka ini memengaruhi bagaimana tubuh Anda mencerna mereka. (fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Segera Kenali Serangan Tumor Otak
Redaktur & Reporter : Fany