jpnn.com, SAMARINDA - Polda Kalimantan Timur (Kaltim) angkat bicara mengenai dugaan persekusi yang dilakukan tiga anggota DPRD Samarinda dari Fraksi PDI Perjuangan terhadap warga yang mengenakan kaus bertuliskan #2019GantiPresiden.
Dugaan persekusi itu terjadi di Jalan Teuku Umar, Sungai Kunjang, Samarinda, Sabtu (15/9).
BACA JUGA: Ini Respons MUI terkait Ucapkan Tiga Politikus PDIP
Kapolda Kaltim Irjen Priyo Widyanto mempersilakan individu maupun kelompok yang dipersekusi untuk melapr.
“Yang memersekusi diperiksa, yang memakai baju (#2019GantiPresiden) diperiksa juga. Enggak ada urusan,” kata Priyo sebagaimana dilansir laman Prokal, Rabu (19/9).
BACA JUGA: 3 Politikus PDIP Persekusi Pemakai Kaus #2019GantiPresiden
Menurut Priyo, seharusnya masyarakat sama-sama memahami kondisi di Kaltim.
Jika deklarasi #2019GantiPresiden tidak diizinkan, sambung Priyo, hal yang sama juga berlaku terhadap atributnya.
BACA JUGA: Nikita Mirzani: Daripada Ganti Presiden Mending Ganti Otak
“Kalau sudah tak diizinkan, ya, jangan dilakukan. Berarti ada kerawanan,” imbuh Priyo.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Samarinda KH Zaini Naim mengatakan, persekusi yang dilakukan tiga anggota DPRD Samarinda akhir pekan lalu tidak boleh terulang.
“Tindakan mereka itu bukan menyejukkan, malah membuat provokasi,” kata Zaini.
Dia berharap tidak ada keributan yang merusakan ketenangan masyarakat hanya karena perbedaan politik.
“Kan, sudah ada polisi. Kalau memang rusuh dan anarkis, pasti ditangkap,” tegas Zaini. (dra/dq/riz/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisruh di Masyarakat, Hentikan Gerakan 2019 Ganti Presiden!
Redaktur & Reporter : Ragil