jpnn.com - JAKARTA - Pascapemerintah mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak bersubsidi yakni premium dan solar, antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum tak terelakkan.
Kemacetan panjang terjadi di sejumlah jalan yang ada SPBU-nya. Seperti di Jalan Hang Lekir I, kawasan Patal Senayan, hingga Jalan Doktor Latumenten, Jakarta Barat. Polisi pun dibikin sibuk mengamankan antrean supaya tertib dan berupaya mengatasi kemacetan.
BACA JUGA: Kapolda Larang Demonstran Dekati DPRD saat Pelantikan Ahok
Mengantisipasi kemungkinan negatif dampak kenaikan BBM ini Polda Metro Jaya sudah menerjunkan anggota ke lapangan.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, sementara ini sudah dilakukan patroli melewati SPBU oleh Polsek, Polres dan Polda.
BACA JUGA: Ahok Bisa Didampingi Dua Wagub
"Kekuatan diserahkan ke wilayah masing-masing sesuai jumlah SPBU-nya," kata Rikwanto menjawab JPNN, Senin (17/11) malam.
Dia menjelaskan, SPBU yang ada antrean cukup panjang dijaga dua hingga empat anggota Polri.
BACA JUGA: Kemendagri Beri Sinyal Ahok Dilantik Besok
Ia pun menambahkan, sejauh ini belum menerima laporan soal adanya spekulan yang memanfaatkan momentum kenaikan BBM ini untuk menampung atau membeli dalam jumlah besar untuk kemudian dijual lagi. "Belum ada," jawabnya.
Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun sejumlah anggota maupun petinggi polisi di Mabes Polri, masih stand by di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Informasinya, mereka masih fokus memantau situasi pascapengumuman kenaikan harga BBM.
Bagaimana dengan Polda Metro Jaya?" Semua fokus untuk mengantisipasi reaksi masyarakat dari dampak kenaikan BBM," jawab Rikwanto.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie dihubungi JPNN.com, Senin (17/11) pukul 22.20 belum memberikan jawaban terkait langkah Polri pascapengumuman kenaikan BBM ini. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Personel Sudah Disiagakan Kawal Pelantikan Ahok
Redaktur : Tim Redaksi