jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Pusat Studi Hukum dan Ekonomi (PSHE) Guntur Prayoga mengatakan Polda Kaltim harus mengungkap secara tuntas keberadaan mafia pencurian crude palm oil (CPO) di perairan daerah itu.
Sebelumnya, Polairud Polda Kaltim berhasil mengungkap kasus pencurian dan penggelapan 151 ton CPO dari di Kapal Elang Jawa I di perairan Balikpapan pada Mei 2023.
BACA JUGA: Santoso AS Minta Polisi Bongkar Mafia Pencurian CPO di Kaltim
Guntur menilai wajar kasus pencurian CPO itu menjadi sorotan banyak pihak karena modus semacam itu disinyalir bukan pertama kali terjadi. "Ini menandakan ada jaringan sindikat di dalamnya,” kata dia melalui keterangan tertulis, Jumat (9/6).
Dia menyebut dilihat dari sisi nilai barang yang dicuri maupun peralatan yang digunakan dalam merompak, seperti kapal, mengindikasikan kasus itu bukan pencurian biasa.
BACA JUGA: Kasus Anggota Brimob Dimintai Setoran oleh Kompol Petrus, Reza Membandingkan dengan Teddy Minahasa
Terlebih lagi, kasus itu melibatkan banyak orang dengan pembagian peran yang terstruktur. "Patut diduga kasus ini merupakan kejahatan yang terorganisasi atau dalam istilah populer sering disebut mafia," jelasnya.
Guntur menyebut Indonesia maupun dunia internasional sekarang terus berupaya memberantas kejahatan yang terorganisasi karena tidak hanya menimbulkan kerugian bagi korban, juga mengganggu stabilitas ekonomi dan sosial.
BACA JUGA: Komjen Gatot Sudah Terima Laporan dari Irjen Iqbal Kasus Kompol Petrus, Oh Ternyata
Selain itu, CPO merupakan salah satu komoditas strategis, sehingga pencurian minyak kelapa sawit itu akan berpengaruh pada iklim bisnis minyak goreng. "Wajar bila masyarakat menganggap kasus ini bisa mengganggu mata rantai produksi dan stabilitas harga minyak goreng," terangnya.
Guntur juga mengatakan kasus yang menjerat tersangka Haji Laba Cs itu terjadi di perairan yang berbatasan langsung dengan lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dengan demikian, bisa dibayangkan bagaimana tanggapan calon investor yang menanamkan investasi di IKN ketika mendengar ada kejahatan terorganisasi begitu di sekitar kawasan ibu kota baru.
"Kerja keras pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo meyakinkan investor ke IKN akan sia-sia jika penanganan kasus ini tidak tuntas dan tersangka tidak mendapatkan hukuman yang setimpal," tutur Guntur.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar Polda Kaltim bekerja keras membongkar jaringan sindikat Haji Laba Cs, termasuk ke mana saja hasil curian itu dijual dan kemungkinan adanya tindak serupa sebelumnya.
"Kapolda Kaltim harus menaruh perhatian pada kasus ini. Usut tuntas mafia CPO ini," ujar Guntur.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam