Polda Sita Sabu Senilai Rp5 Miliar dari Dua Bus

Kamis, 02 Februari 2017 – 23:22 WIB
Polisi memborgol pelaku kriminal. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - jpnn.com - Tim Subdit III Ditresnarkoba Polda Jambi berhasil menyita sebanyak 2,5 kilogram sabu asal Aceh, Selasa (31/1) lalu.

Barang haram senilai Rp 5 miliar itu didapat dari dua lokasi berbeda, di hari yang sama.

BACA JUGA: Cuci Uang Narkoba, AKP Ichwan Lubis Divonis 30 Bulan

Tempat pertama adalah di depan Polsek Jujuhan, Kabupaten Bungo, sekira pukul 12.00.

Dari lokasi itu, polisi mengamankan seorang perempuan bernama Yusdiana (36), warga Dusun Siren Desa Keude Alue Rheng, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh. Dari wanita ini, polisi mengamankan setengah kilogram sabu.

BACA JUGA: Polisi Jadi Bandar Narkoba, Ditangkap Rekannya Sendiri

Yusdiana ditangkap saat sedang menumpang bus ALS. Saat itu polisi yang sudah mendapat informasi, menggeledah bus tersebut.

Yusdiana yang menyimpan sabu tersebut di dalam tas merah muda miliknya, tak bisa mengelak lagi.

BACA JUGA: Edarkan Ekstasi Jenis Baru, Dua Pemuda Ini Ditangkap

Sementara itu, tim juga bergerak ke Jalan Lingkar Timur, Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura, sekira pukul 19.00.

Dari sini, polisi berhasil menyita 2 kilogram sabu dari M Nasir Yusuf (48), asal Dusun Beudari, Desa Panton Mesjid, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bierun, Provinsi Aceh.

Di sana, polisi menghentikan bus RAPI dengan nomor polisi BK 7090 UA. Seisi bus digeledah. Anggota kemudian mengarah ke bangku Nasir, yang berada di depan, tepatnya di samping sopir. Saat itu, tersangka memegang sebuah tas hitam merek Network Era.

Saat diperiksa, ditemukan bungkusan besar yang dibalut dengan koran. Setelah diperiksa, isinya ternyata 10 bungkus plastik berisi sabu.

Tak bisa berkutik, Nasir lalu mulai bernyanyi. Kata dia, barang tersebut rencananya akan diambil oleh Ahmad Jainudin (33), warga Jalan TP Sriwijaya, RT 23, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Kotabaru.

Polisi langsung mengincar Jainudin. Anggota sengaja menunggunya di loket bus RAPI. Tepat pukul 20.00, saat pria ini datang, polisi pun langsung menyergapnya. Saat ini, ketiga tersangka telah diamankan di Mapolda Jambi untuk proses lebih lanjut.

“Ini semua merupakan satu jaringan,” kata Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani kepada Radar Lampung (Jawa Pos Group), Kamis (2/2).

Kata dia, barang tersebut memang sengaja dikirim untuk suplai di Kota Jambi.

“Sisanya yang setengah kilogram untuk Kabupaten Bungo dan sekitarnya,” kata dia.

Pria dengan satu bintang di pundaknya itu mengatakan, ketiga tersangka termasuk dalam jaringan Aceh.

Sementara itu, Dir Resnarkoba Polda Jambi Kombes Pol Ade Sapari, mengatakan bahwa sabu tersebut dikirim dari Malaysia ke Aceh. “Dari Aceh, barang biasanya ditumpuk di Medan. Setelah itu baru didistribusikan,” kata dia.

Para tersangka sendiri kata dia, sudah dua kali memasok barang tersebut ke Provinsi Jambi. Khusus Yusdiana, setiap pengiriman dia menerima upah sebesar Rp 10 juta.

Sistemnya, pembayaran Rp 5 juta di muka. Sisanya setelah barang sampai ke tangan pemesan. Sayangnya, polisi tak berhasil meringkus orang yang memesan barang tersebut.

Sementara, Nasir sendiri sampai saat ini masih memberikan keterangan yang berbelit-belit kepada polisi. “Masih terus kita dalami,” kata dia. Ade mengatakan, trik para pengedar sudah macam-macam.

Salah satunya memasok barang sekaligus lewat dua wilayah, Timur dan Barat. Harapannya, jika salah satu wilayah tertangkap, yang lainnya bisa lolos. “Tapi sudah kita kepung dua wilayah itu,” kata mantan Kasat Narkoba Batam itu.

Atas perbuatannya ketiga, pelaku dikenakan pasal 112, 114 dan 132 ayat 2 UU Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara.

Selama menunjukkan barang bukti, ketiga tersangka juga dibawa untuk menyaksikannya. Nasir dan Jainudin memakai baju tahanan berwarna merah, dan menggunakan sebo atau penutup wajah.

Kedua tangan mereka diborgol. Sementara Yusdiana memakai baju tahanan warna orange. Sama seperti rekannya, dia menggunakan penutup wajah dan tangannya diborgol.

Yusdiana tampak terisak-isak, selama kapolda memberi keterangan pada wartawan. Berkali-kali dia mengusap air matanya. “Dia teringat dengan anaknya,” kata salah seorang anggota. Kata dia, wanita berstatus janda ini memiliki dua orang putra. Satu berusia 7 tahun, dan satu lagi 4 tahun. (rib/dar)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dor! Kurir Narkoba Asal Nigeria Tewas Ditembak Polisi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler