Polemik Gaji BPIP: Ketokohan yang Dibayar Ratusan Juta

Senin, 28 Mei 2018 – 15:50 WIB
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan. Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan, polemik besaran gaji Dewan Pengarah BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) harus diluruskan karena merugikan nama baik tokoh-tokoh di lembaga tersebut.

"Ya (pemerintah harus) mengklarifikasi karena ini sangat merugikan bagi tokoh-tokoh kita," kata Taufik di gedung DPR, Jakarta, Senin (28/5).

BACA JUGA: Dewan Pengarah BPIP Sifatnya Volunter, tak Pantas Digaji

Menurut Taufik, apa yang dikerjakan Dewan Pengarah BPIP sebenarnya bukanlah buat kepentingan politik. Namun, dia berpendapat, Dewan Pengarah BPIP memberikan pembinaan soal ideologi Pancasila kepada masyarakat.

"Semangatnya pun lebih bersifat sukarela. Kita harus lihat ketokohannya, mana ada ketokohan yang dibayar. Ini kan jadi tidak pas," papar Taufik. Menurut Taufik, kalau untuk kesekretarian BPIP mungkin membutuhkan dana untuk operasional kegiatan dan administrasi.

BACA JUGA: Ani Sebut Gaji Bu Mega di BPIP Hanya Rp 5 Juta

Namun, kata Taufik, sangat tidak elok kalau ada tokoh menyosialisasikan Pancasila kemudian ketokohannya tersebut dibayar. Dia yakin, tokoh yang ada di BPIP pun tidak tahu soal gaji ini.

BACA JUGA: Dewan Pengarah BPIP Sifatnya Volunter, tak Pantas Digaji

BACA JUGA: Dicari, Otak di Balik Gaji BPIP Lebih Besar dari Presiden

"Ini yang saya mungkin beliau-beliau dalam posisi tidak tahu sebelumnya. Saya minta ini diklarifikasi, dipertimbangkan dan dicabut kembali, katanya.

Dia kembali menegaskan, otak di balik draf kebijakan yang ditandatangani presiden itu harus dicari. Menurut Taufik, otak di balik kebijakan itu harus memberikan klarifikasi kepada masyarakat.

"Siapa yang memberikan draf untuk presiden tanda tangan. Saya yakin presiden tidak akan sampai sedetail itu," katanya. Taufik tidak menyalahkan Presiden Jokowi, maupun tokoh-tokoh BPIP.

Namun, Taufik sekali lagi menyatakan bahwa siapa otak di balik yang mengusulkan draf kebijakan kepada presiden itu harus mengklarifikasi. "Atau diperiksa kesehatannya dululah," sindirnya. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakinlah, Bu Mega dan Para Tokoh di BPIP Tak Pikirkan Gaji


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler