Polemik Terawan, IDI Harus Bicara dengan TNI AD

Kamis, 05 April 2018 – 13:22 WIB
Bambang Soesatyo. Foto: DPR

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan, DPR menghargai apa pun yang menjadi keputusan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terhadap dokter Terawan Agus.

Namun demikian, Bamsoet sapaan Bambang Soesatyo meminta IDI memberikan penjelasan gamblang kepada masyarakat karena keputusannya ternyata banyak menimbulkan polemik.

BACA JUGA: Bamsoet Meminta Anak Muda Zaman Now Tidak Alergi Politik

Dia mengungkapkan masyarakat terutama para pasien yang berhasil disembuhkan, menganggap Terawan memberikan pertolongan dan terobosan terhadap penyakit terutama yang terkait dengan jaringan otak. Menurut dia, beberapa pasien yang telah memberikan testimoninya menyatakan yang dilakukan Terawan adalah menyembuhkan, bukan malah menimbulkan dampak dampak lain.

“Sehingga dengan demikian sanksi dari IDI itu juga harus ditinjau kembali, dibicarakan kembali lebih dalam terutama kepada kesatuan di mana dokter Terawan bernaung, yaitu TNI AD,” kata Bambang di gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/4).

BACA JUGA: Spesialis Bedah Saraf RSCM soal Metode DSA Dokter Terawan

Bamsoet mengakui DPR tidak bisa masuk terlalu jauh terhadap urusan internal sebuah organisasi. Terlebih jika menyangkut perilaku anggotanya yang disanksi etik oleh organisasi tersebut. Namun, di sisi lain beberapa pasien terutama orang- orang terkenal memberikan kesaksian bahwa Terawan profesional. "Artinya tidak ada penyimpangan dan mereka merasakan manfaatnya," katanya.

Dia mengatakan Terawan profesinya dokter yang berada di bawah naungan TNI AD. Namun, kata dia, organisasi yang menaungi profesi dokter sudah memberi sanksi. Dan itu harus dihargai.

BACA JUGA: 4 Poin Penting Keterangan Dokter Terawan, Pakar Cuci Otak

“Karena menimbulkan pro kontra di publik maka IDI harus meninjau kembali sanksinya apakah sanksi yang dijatuhkan itu benar,” katanya.

Menurut dia, sanksi bisa dijatuhkan jika ada masyarakat yang dirugikan. Namun, ujar dia, dalam kenyataannya masyarakat dan seluruh pasien dokter Terawan tak ada yang dirugikan.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) harus melibatkan diri untuk melihat secara jernih agar ini tidak jadi polemik. Menurut dia, jika dibiarkan ini tidak menguntungkan juga bagi masyarakat terutama orang yang berharap banyak terhadap kesembuhan dan keahlian Terawan.

“Seperti sahabat terdekat saya Pak Akom (mantan Ketua DPR Ade Komaruddin) itu ditangani dokter Terawan dan berjalan baik di sana. Kalau dia tiba-tiba tidak boleh praktik repot juga, dia masih ditangani dr Terawan dan masih berjalan sampai saat ini,” paparnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KASAD: Di Mana Letak Kesalahan Dokter Terawan?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler