Spesialis Bedah Saraf RSCM soal Metode DSA Dokter Terawan

Kamis, 05 April 2018 – 07:21 WIB
Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Metode pengobatan yang dilakukan Dokter Terawan Agus Putranto SpRad adalah Digital Substraction Angiography (DSA).

Cara tersebut dianggap dapat memperlancar pembuluh darah otak yang tersumbat oleh plak. Sumbatan inilah yang menyebabkan stroke.

BACA JUGA: 4 Poin Penting Keterangan Dokter Terawan, Pakar Cuci Otak

Ditemui di tempat berbeda spesialis bedah saraf RSCM dr Wismaji Sadewo SpBS (K) menuturkan, DSA tidak ada pengaruhnya bagi penyandang stroke atau pun orang sehat.

Tindakan tersebut tidak dapat menghilangkan plak yang menyumbat maupun mengurangi risikonya. "Ibaratnya baju kena lumpur, cukup dibersihkan pakai air. Kalau terkena cat harus pakai tinner. Nah plak itu seperti cat," ucapnya.

BACA JUGA: KASAD: Di Mana Letak Kesalahan Dokter Terawan?

Pengobatan stroke karena penyumbatan sebenarnya dilakukan beberapa tahap. Pertama adalah dengan diluruhkan plaknya dengan obat tertentu. "Awam bilangnya diberi soda api," tuturnya.

Selanjutnya dilakukan penyedotan plak. Jika cara ini tidak bisa maka dilakukan tindakan balonisasi di pembuluh darah otak. Cara terakhir adalah diberikan stent.

BACA JUGA: Usul Fahri Hamzah untuk Solusi Persoalan dr Terawan

Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengaku pihaknya memberikan dukungan kepada Dokter Terawan Agus Putranto SpRad, pakar cuci otak yang dipecat oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Dokter Terawan saat ini masih menjabat sebagai kepala RSPAD Gatot Subroto.

"Rumah sakit ini (RSPAD Gatot Subroto, Red) rujukan seluruh prajurit se-Indonesia. Dengan pemberitaan ini namanya buruk. Saya tidak ingin hal itu terjadi," ujar Abdul Kharis di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (4/4). (lyn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Dokter Terawan Harus Disikapi Secara Arif


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler