Polisi Batasi Akses ke Stadion

Bikin Kemacetan Makin Panjang

Sabtu, 12 Juni 2010 – 14:22 WIB
MACET - Kemacetan jalan yang sempat terjadi di tol masuk Johannesburg, M1 dan N1, khususnya di lokasi Stadium Orlando dan Soccer City. Foto: Yuyung Abdi/Jawa Pos.
JOHANNESBURG - Pembukaan Piala Dunia 2010 berlangsung semarakPenonton berduyung-duyun datang ke Stadion Socer City, tempat pembukaan.

Sayang, antusiasme itu kurang diimbangi persiapan matang dari panitia lokal

BACA JUGA: Ketajaman Forlan Senjata Utama

Gelombang penonton yang umumnya menggunakan mobil tertahan di jalanan karena ada ada pembatasan akses ke Soccer City, hanya disediakan tiga jalur
Motor juga dicekal memasuki stadion berkapasitas 94.700 penonton itu

BACA JUGA: Berharap Tuah Mandela

Bagi yang melanggar dikenai denda 1000 rand atau sekitar Rp 1,25 juta.

Penutupan jalan sudah dimulai sejak pukul 09.30 waktu setempat dan baru akan dibuka sesudah pertandingan dengan catatan melihat situasi
Kepolisian Soweto menyatakan, pembatasan akses tersebut semata untuk memudahkan pengaturan lalu lintas.

Namun, dari pengamatan Jawa Pos, kebijakan itu justru menambah panjang kemacetan menuju stadion

BACA JUGA: El Tri Andalkan Pengalaman

Hanya kendaraan kecil plus mendapat parkir resmi FIFA yang bisa menembus pintu masuk utama di pertigaan Nasrec Road.

Padahal, itu satu-satunya akses ke pintu masuk utama di utara stadionBus, meski khusus media, juga dilarang karena dinilai terlalu besarApalagi taksi atau mobil pribadi"Biasanya, saya melewati pintu masuk utama ituKenapa hari ini (kemarin petang, Red) tidak boleh? Kalau harus lewat pintu timur, bakal antre karena bercampur kendaraan pribadi," kata Lerato Ngoeng, supir bus media.

Beruntung sopir 40 tahun itu masih bisa memarkir busnya di dalam stadion, tapi tidak demikian dengan Mbongele AdebaneGara-gara mobil pribadinya tidak boleh parkir di pintu masuk utama, dia harus parkir jauh dari stadion"Saya kasihan dengan anak-anak karena harus berjalan jauh menuju ke stadion," kata Mbongele, warga Afsel yang datang bersama tiga anaknya yang masih kecil-kecil.

Di areal stadion, tak sedikit penonton yang kecele karena pengatuan gateSebagian besar penonton bergerombol di sisi timur dan baratDi sisi lain, ada gate yang sepi penonton, di sisi selatan"Saya capek putar-putarSaya hanya ingin masuk," teriak Dany Delgado, salah seorang dari rombongan suporter Meksiko kepada penjaga di gate timur.

Karena pengaturan yang kacau itu tak sedikit penonton - utamanya anak-anak - yang tersesat dan terpisah dari teman-temannyaUntung ada volunteer yang siap membawa mereka ke ruang informasi"Saya datang dengan tiga kakak sayaSekarang, saya tidak tahu mereka di mana," kata Johny Johnston, 13, salah satu penonton yang tersesat.

Beberapa peliput Piala Dunia juga memprotes kinerja panitia di media centerPanitia hanya menempatkan satu desk untuk melayani tiket dua bagian, untuk wartawan tulis dan fotograferPadahal, ada empat  jalur antrean yang semakin mendekati jam pertandingan bisa diisi sampai sepuluh orang.

Media yang sudah terdaftar dalam pertandingan memang masih harus mendapatkan tiket di tribun yang sudah disediakan"Tiket bagi media itu untuk memudahkan pengaturan dan sebenarnya demi kenyamanan para peliput sehingga tidak perlu berebut tempat dengan peliput lainnya," kata Janet Sebastian, panitia Piala Dunia bagian hubungan dengan media.

"Kami mohon maaf bila untuk sementara hanya tersedia satu desk di masing-masing bagianLain kali, Anda mungkin harus datang lebih awal lagi," kilahnya.

Laga pembuka Piala Dunia diliput sedikitnya 2.500 media dari ratusan negaraRinciannya sekitar dua ribu adalah wartawan tulis serta televisi, serta sisanya fotografer"Terus terang, saya kecewa dengan pelayanan bagian mediaSaya capek harus antre sampai satu jam untuk mendapatkan tiket," kata Ishii Hayato, wartawan dari situs berita Jepang Football Weekly"Tapi, saya tidak ingin merusak suasana hati saya karena ini Piala Dunia pertama bagi saya," lanjutnya(dns/cfu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Momen Pembuktian Tim Favorit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler