Polisi Beber Aktivitas Toni Togar di Penjara

Jumat, 29 Oktober 2010 – 17:25 WIB
JAKARTA - Hukuman 20 tahun penjara yang dijatuhkan hakim kepada terpidana teroris Toni Togar terancam bertambahPasalnya, polisi kini mengaitkan terpidana kasus bom JW Marriott itu dengan serangkaian aksi teror dan perampokan yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia sejak 2000 lalu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Mabes Polri, Brigjen (Pol) Kt Untung Yoga, membeberkan keterkaitan itu

BACA JUGA: Kejagung Deponeering Kasus Bibit-Chandra

Sederet tuduhan baru yang dilayangkan polisi terhadap pria yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta, Medan, Sumut itu, antara lain adalah pelatihan militer di Aceh pada 2010, kepemilikan amunisi dan magazin oleh Maulana dan kawan-kawan di Cikampek dan Cawang (Mei 2010), serta kepemilikan senjata di Cikuda, Bandung (Agustus 2010)
Rangkaian peristiwa ini, disebut polisi sebagai satu jaringan yang berkaitan dengan alumnus akademi militer di Afghanistan (2005) itu.

Sementara itu, kasus yang dituduhkan polisi terlibat langsung dengan Toni, adalah peledakan bom di gereja-gereja di Pekanbaru pada Malam Natal tahun 2010

BACA JUGA: DPR yang Plesiran Diminta Kembali

Ini menurut polisi ada di bawah koordinasi Hambali, tokoh senior Jamaah Islamiyah
Selain itu, Toni juga disebut terlibat dalam perampokan Bank Lippo, Medan (2003), serta perencanaan perampokan Bank Lippo Pekanbaru dan peledakan Hotel JW Marriott (2003).

"Terlibat dalam perencanaan, pendanaan dan perekrutan pelaku peledakan bom di Hotel JW Marriott tahun 2003 bersama Noordin M Top dan Dr Azhari," ujar Yoga

BACA JUGA: Yusril Lengkapi Laporan ke Bareskrim

Ditambahkannya, sejumlah aktivitas terorisme menurut polisi, juga dilakukan Toni dari dalam penjara, antara lain yakni merekrut Iwan Rizki alias Iwan Cina, salah satu DPO perampokan Bank CIMB Niaga Medan.

Selain itu, polisi juga menuding Toni membentuk kelompok bernama Kumpulan Mujahidin Indonesia (KMI), yang membawahi KMI Aceh, Jabar, Jateng, Riau, Lampung, Kalimantan dan Medan"Di mana yang bertindak selaku amir adalah Toni Togar sendiri," ungkap Yoga.

Sementara itu pula, Fadli Sadama, DPO perampokan CIMB Niaga Medan, menurut polisi bertindak selaku pelaksana harian dari Amir KMI sejak tahun 2008"Salah satu rencana strategi dari kelompok ini adalah mengumpulkan dana guna mendukung kegiatan jihad, yang salah satu sumbernya dari perampokan," papar Yoga, sambil menambahkan bahwa tujuan organisasi ini adalah membebaskan para terpidana teroris yang ditahan pemerintah, termasuk Toni sendiri.

Khusus untuk aktivitas Toni dari dalam penjara ini, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar sebelumnya menyebut bahwa sipir penjara yang memfasilitasi telepon kepada Toni untuk beraktivitas di dalam penjara, telah diperiksa polisiSelain itu, pihaknya juga disebutkan telah mengizinkan polisi membawa Toni dari Medan ke Jakarta, untuk dimintai keterangan(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Media Internasional Agungkan Nama Mbah Marijan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler