Polisi Berhati Mulia, Urunan Bantu Janda Miskin

Jumat, 21 April 2017 – 01:35 WIB
Polisi Berhati Mulia, Urunan Bantu Janda Miskin. Tampak AKP Minarto bercengkarama dengan janda miskin. Foto Radar Banyumas/JPNN.com

jpnn.com, BANJARNEGARA - Seorang perwira pertama dengan tiga balok di pundaknya mendatangi sebuah gubuk yang beralaskan tanah. Dengan berpakaian dinas lengkap, dia membawa karung beras.

Dia adalah AKP Minarto, kepala Polsek Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Karung beras lantas diserahkan ke pemilik gubuk, seorang wanita yang kini rambutnya sudah memutih.

BACA JUGA: Duh Gusti, Anak Jadi Pelayan Ayah Kandung Sejak 2015

Sejurus kemudian, keduanya bercengkerama. Percakapan hangat pun terjadi yang dipenuhi dengan senda gurau.

Kegiatan ini merupakan salah satu program sosial yang dilakukan Polsek Mandiraja. Sejak AKP Minarto menjadi kapolsek, kegiatan sosial itu menjadi rutin sejak 2013 lalu.

BACA JUGA: Ini yang Terjadi Jika Palangka Raya Jadi Ibu Kota

Kehadiran AKP Minarti dalam rangka menyalurkan bantuan kepada wanita tua yang kini berstatus janda.

"Bantuan yang diberikan adalah dana yang terkumpul dari urunan anggota," kata AKP Minarto kepada Radar Banyumas (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Warga Harus Bayar Setiap Kali Melintasi Jembatan Parah Ini

Kapolsek Mandiraja, AKP Minarto mengatakan, karena tak tega melihat masyarakat miskin dia beserta anggotanya urunan untuk membeli sembako.

“Kita ingin menunjukkan kepedulian dengan berbagi kasih kepada masyarakat Mandiraja. Jadi ketika patroli dan sambang desa, kami sering melihat orang lanjut usia yang hidupnya kekurangan,” kata dia.

Agar kepedulian yang disalurkan lebih bermakna, masing-masing anggota Polsek Mandiraja yang berjumlah 17 orang iuran seikhlasnya.

Meskipun demikian, dalam satu bulan bisa terkumpul uang untuk membeli empat karung beras beserta sembako lainnya.

“Berbagi kasih ini kita laksanakan satu kali dalam satu bulan. Tapi biasanya per bulan ada ada empat warga kurang mampu yang kita bantu,” paparnya.

Menurut dia, kriteria masyarakat kurang mampu yang memperleh bantuan antara lain lantainya masih berupa tanah, dindingnya terbuat dari gedek bambu, tidak memiliki pekerjaan, dan usianya sudah jompo.

“Kita salurkan kepedulian kepada masyarakat yang memang kurang mampu terutama yang sudah berusia lanjut,” imbuhnya. (drn/din)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Proyek Strategis DIY, Sultan Tunggu Keputusan Pusat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler