Polisi Buru Sosok di Balik Akun OPPOSITE6890, Sumber Fitnah terhadap 2 Jenderal

Jumat, 29 Juli 2022 – 05:09 WIB
Tampang tersangka AH yang menyebarkan video berita bohong soal keterlibatan dua jedral dalam menutup kasus kartel narkoba jaringan Internasional, Kamis (28/7). Foto: Mercurius Thomos Mone/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polisi sedang memburu pengelola akun OPPOSITE6890 yang diklaim AH sebagai sumber berita bohong tentang Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis menyebut pemilik akun tersebut adalah biang kerok penyebar informasi palsu.

BACA JUGA: Irjen Napoleon: Saya Jenderal yang Berani Berbuat Berani Bertanggung Jawab

"Akun ini kan boleh dibilang akun tidak jelas. Kami sedang telusuri siapa adminnya ini, nanti kalau kami sudah dapatkan adminnya tentunya akan diproses hukum," ujar Lubis dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (28/7).

Menurut Lubis, video yang dibuat tersangka AH bersumber dari akun Twitter @OPPOSITE6890 dan kanal Telegram dengan nama yang sama.

BACA JUGA: Kuasa Hukum Brigadir J: Tidak Ada Kejahatan Sempurna, Sekalipun Itu Dilakukan Jenderal

"Jadi, dia (tersangka, red) mengikuti video yang dimunculkan di akun itu, kemudian dia juga punya aplikasi untuk membuat dan menggabungkan video tersebut kemudian dia juga punya aplikasi yang bisa mengubah suara," tutur Lubis.

Dalam video itu, AH membuat narasi bahwa sejumlah perwira polisi melindungi kartel narkoba.

BACA JUGA: Kabar Terbaru Kasus Brigadir J, Kapitra: Jenderal-jenderalnya Saya Kenal

Tersangka AH mengisahkan, Polresta Bandara Soekarno-Hatta yang dipimpin oleh Kombes Edwin Harianja mengamankan tersangka kasus peredaran narkotika jenis sabu-sabu jaringan internasional pada akhir 2021.

“Namun, karena Kombes Pol Edwin Harianja adalah orang kesayangan Ferdy Sambo, maka kasus tersebut disenyapkan,” ujar AH dalam video itu.

AH menyebut kejadian itu menyebabkan 10 orang termasuk di dalamnya Kasatnarkoba Polresta Bandara, dimutasi ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan.

"Kombes Pol Edwin Harianja dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Bandara Soekarno-Hatta. Lalu uangnya 40 miliar diberikan untuk Fadil Imran sebagai Kapolda Metro Jaya karena merasa dilangkahi dan 10 miliar untuk Kapolres Bandara Soekarno-Hatta," begitu narasi AH. (mcr18/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : M. Adil Syarif, Mercurius Thomos Mone

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler