Polisi Cocokkan Data Pejabat BUMN di Timses Capres

Selasa, 23 Juni 2009 – 18:36 WIB
JAKARTA - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Bambang Eka Cahya Widodo, Selasa (23/6), dipanggil pihak Mabes Polri terkait laporan kasus dugaan keterlibatan beberapa komisaris BUMN yang tergabung di tim sukses (timses) pasangan capres dalam Pemilu Presiden 2009Polisi perlu mencocokkan nama-nama pejabat BUMN yang terlibat di tim sukses capres.

"Saya dimintai keterangan terkait hal-hal menyangkut laporan Bawaslu

BACA JUGA: Menlu Pesimis soal Minat Pemilih Luar Negeri

Yang paling pokok, nama mereka didapat dari mana," kata Bambang, usai menjalani pemeriksaan di Mabes Polri, Selasa (23/6).

Menurut Bambang, nama-nama komisaris yang diduga jadi tim sukses itu didapatkan Bawaslu dari Menteri Negara BUMN
Daftar komisaris dari 140 BUMN itu kemudian dicocokkan dengan data tim sukses yang dimiliki Bawaslu

BACA JUGA: KPI Seriusi Iklan Mega-Prabowo

"Sebelumnya ada 12 nama yang kami temukan, tapi beberapa mengaku tak tahu namanya dicantumkan dan dilibatkan dalam tim sukses," beber Bambang, sembari memperlihatkan deretan nama komisaris BUMN itu.

Usai dimintai kesaksiannya oleh Mabes Polri, Bambang juga mengaku ditanya apakah komisaris-komisaris BUMN itu terlibat dalam kegiatan kampanye, kapan, serta di mana
"Menurut kami, keterlibatan orang dalam kampanye tak harus dalam pertemuan terbuka

BACA JUGA: Usut DPT Pilpres Fiktif di Jatim!

Bisa saja dilibatkan sebagai narasumber dan mengarah pada keberpihakan terhadap salah satu capres," kata Bambang.

Sebelumnya, JPNN juga sempat menanyai Sekretaris Menteri Negara BUMN, Said Didu, yang dalam waktu bersamaan dimintai keterangan oleh Mabes Polri"Saya hanya dipanggil untuk mengecek apakah nama-nama ini betul pejabat BUMN," kata SaidNamun ketika ditanya siapa saja nama-nama komisaris yang bergabung di tim sukses, ia mengaku tak hafal.

"Ada yang komisaris, ada juga yang nggakDan ada juga direksi," tambahnya tanpa mau menyebutkan nama satu orang direksi BUMN itu"Saya juga baru tahu ternyata dia direksi, karena namanya disingkat," ujarnya pula.

Namun, Said memastikan bahwa sang direksi tersebut masih aktif"Kalau nggak aktif, tentu dia sudah mengundurkan diriKecuali Pak Raden Pardede yang sudah tidak aktif," katanya.

Bawaslu sendiri pada 18 Juni lalu telah melaporkan sejumlah nama komisaris BUMN ke Mabes PolriMereka yang dilaporkan antara lain adalah Achdari (Ketua Dewan Pengawas Peruri), Umar Said (Komisaris Pertamina), Soeprapto (Komisaris Independen Indosat), Max Tamaela (Komisaris Hutama Karya), serta Effendi Rangkuti (Komisaris Kimia Farma).

Berikutnya juga ada nama Dadi Prajipto (Komisaris Wijaya Karya), Raden Pardede (Komisaris Utama Perusahaan Pengelola Aset), Fadhil Hasan (Komisaris PTPN XI), Syukur Sarto (Komisaris Jamsostek), serta Abdul Razak Manan (Komisaris Pelindo)Keseluruhan mereka dilaporkan dengan berlandaskan aturan main pemilihan presiden, di mana petinggi BUMN dilarang terlibat dalam kegiatan politik praktis(rie/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Was-Was Putusan MK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler