Polisi Dalami Dokumen Medis Rabitah

Rabu, 12 April 2017 – 09:27 WIB
Sri Rabitah. FOTO: Dok. Lombok Post/JPNN.com

jpnn.com, MATARAM - Kasus Sri Rabitah yang diduga kehilangan ginjalnya, resmi dilaporkan ke Polda NTB, kemarin (11/4). Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar dan tim pendamping Sri Rabitah menyerahkan sejumlah dokumen untuk membantu proses penyelidikan aparat kepolisian.

”Ini bukan hanya persoalan ginjal, tapi juga kemanusiaan,” kata Najmul yang ditemui sejumlah awak media usai menyerahkan dokumen ke Dirreskrimum Polda NTB, kemarin.

BACA JUGA: Kapolda: Setop Sebar Isu Penculikan Anak

Apa yang menimpa Rabitah, dinilai Najmul sebagai fenomena gunung es. Meski nampak kecil, namuan dia meyakini masih banyak tenaga kerja Indonesia yang mengalami nasib seperti Rabitah.

”Dibawah banyak rabitah-rabitah lain yang mengalami persoalan yang sama,” ujar dia seperti dilansir Lombok Post (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Dua TKI Asal NTT Tewas Tenggelam di Malaysia

Karena itu, mereka berharap kepolisian bisa segera menindaklanjuti laporan yang diberikan. Kemudian melakukan investigasi untuk kasus yang menimpa Rabitah. Ia berharap aparat bisa bisa menemukan fakta yang sesungguhnya.

“Mencari siapa yang bertanggung jawab dalam persoalan Rabitah,” katanya.

BACA JUGA: Dewan Investigasi Kasus TKI Sri Rabitah

Salah satu poin yang ada di dalam laporan, lanjut Najmul, terkait tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Dugaan itu, kata dia, sangat mungkin menimpa Rabitah. Ini jika melihat fakta-fakta dari proses awal keberangkatan Rabitah untuk bekerja di luar negeri.

”Ada dokumen yang tidak benar, penempatan yang tidak sesuai dokumen. Tentu ada maksud dan tujuan tertentu untuk pemalsuan itu,” jelas dia.

Terpisah, Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Irwan Anwar memberikan apresiasi atas kunjungan, sekaligus menyampaikan laporan, yang dilakukan Bupati KLU dan tim pendamping Sri Rabitah.

”Selama ini kita mengalami kesulitan untuk berkomunikasi, jadi dengan ini diharapkan bisa mempermudah penanganan kasusnya,” kata dia.

Menurut Anwar, laporan yang disampaikan bukan terkait kasus Sri Rabitah saja yang ginjalnya diduga hilang. Tetapi juga pada perekrutan yang Rabitah ketika hendak bekerja di luar negeri. Misalnya, pemalsuan dokumen kelahiran, kartu keluarga, dan KTP.

”Itu akan kami pelajari sejauh mana dugaan pemalsuan, penipuan tenaga kerja, terkait perekrutannya di NTB,” ujarnya.

Masuknya laporan kasus Rabitah, dinilai Anwar bisa menjadi kunci. Pintu masuk untuk menyelidiki mekanisme perekrutan tenaga kerja di NTB.

Saat disinggung mengenai dugaan ginjal Rabitah yang hilang, Anwar mengatakan pihaknya masih berpedoman pada keterangan yang diberikan RSUP NTB. Tim dokter yang memeriksa Rabitah, menyatakan bahwa organ tubuh Rabitah ternyata masih utuh.

Meski demikian, kepolisian akan tetap menyelidiki kemungkinan adanya dugaan TPPO maupun penjualan organ. Hasil medis dari pemeriksaan Rabitah juga akan didalami kepolisian.

”Kita fokus pada mekanisme perekrutan ketika dia menjadi tenaga kerja. Tapi pemeriksaan dokter juga akan kita dalami, apakah itu organ Rabitah sendiri atau ditukar,” tandasnya.(dit/r2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuasa Hukum Rabitah Temukan Banyak Kejanggalan


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler