Polisi dan Perampok Baku Tembak di Jalinsum, 1 Pelaku Tewas

Senin, 01 Oktober 2018 – 22:58 WIB
Police Line. foto: ilustrasi for sumeks

jpnn.com, MURATARA - Jajaran Polsek Rupit terlibat baku tembak dengan dua perampok di ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) wilayah Desa Lawang Agung, Kabupaten Muratara, Sumsel.

Seorang pelaku tewas mengenaskan. Tak hanya tertembak. Tapi juga dibacok warga yang kesal dengan maraknya aksi perampokan. Seorang pelaku lain berhasil lolos.

BACA JUGA: Dua Perampok Tauke Kopi di Lahat Ditembak Polisi

Peristiwa itu berawal pada Sabtu malam, sekitar pukul 21.30 WIB. Anggota Polsek Rupit mendapatkan informasi akan adanya transaksi sepeda motor Revo hitam tanpa pelat nomor kendaraan yang diduga hasil kejahatan.

Kapolsek Rupit AKP Yulfikri beserta Kanit Reskrim, Kanit Intel dan anggota lainnya langsung bergerak menuju lokasi tempat transaksi. Tempat itu, Taman Kuliner Desa Lawang Agung.

BACA JUGA: Perampok Beraksi Bawa Bus, Masuk Perumahan Elite

Setelah menunggu sekitar satu jam, polisi melihat iring-iringan dua sepeda motor dari arah Desa Karang Anyar mendekati lokasi.

Di bagian depan, Rudi, 45, warga Kecamatan Rupit. Dia diikuti rekannya. Begitu keduanya tiba, petugas langsung menyebar dan berusaha menangkap mereka. Beberapa kali tembakan peringatan menyalak, memecah keheningan malam.

BACA JUGA: Hanya Pakai Celana Dalam, Rahman Dorong Fitri ke Toilet

Namun bukannya menyerah, salah seorang pelaku malah mencoba meloloskan diri sambil membalas tembakan dengan pistol miliknya.

Baku tembak terjadi. Dua peluru lalu bersarang di perut dan leher Rudi, yang membuatnya terkapar bersimbah darah. Sejumlah petugas meneruskan pengejaran terhadap rekan Rudi yang terus melarikan diri ke arah semak belukar.

Puluhan warga yang mendengar baku tembak lalu keluar rumah. Mereka kemudian mendatangi lokasi. Begitu tahu ada pelaku perampokan yang tertembak, mereka spontan meluapkan kekesalan yang dipendam selama ini. Tubuh Rudi yang terkapar tak berdaya jadi sasaran kemarahan massa.

Dengan beragam senjata tajam, mereka membacok wajah, dada dan perut korban. Usus tersangka bahkan keluar dari perut yang robek kena bacokan. Aksi tersebut coba dihalau sejumlah anggota yang ada di sana, tapi massa semakin banyak mendatangi lokasi.

Nyawa tersangka melayang saat itu juga dengan luka mengerikan di setengah tubuh bagian atas. Sementara rekan Rudi yang kabur ke arah semak belukar berhasil lolos meski sudah diberondong peluru oleh petugas.

Dia meninggalkan sepeda motor yang diduga hasil curian.
Hen, warga yang ikut datang ke lokasi penangkapan mengaku, masyarakat di sana sudah terlalu kesal dengan maraknya aksi perampokan dan pembegalan.

“Waktu aku datang, sudah ramai sekali. Pelaku sempat mau dibakar, tapi akhirnya tidak jadi. Tapi mereka ada yang bacok, tusuk perut dan dada orang itu,” bebernya.

Jasad tersangka kemudian dibawa petugas ke rumah sakit. “Pelaku yang tewas merupakan buronan yang selama ini memang sudah dicari-cari,” kata Kapolres Mura AKBP Bayu Dewantoro melalui Kapolsek Rupit AKP Yulfikri, Minggu (30/9).

Ada belasan pengaduan (laporan polisi, red) yang diterima polisi, diduga terkait aksi kriminal kedua pelaku di sepanjang Jalinsum Muratara.

“Pelaku juga terlibat dalam aksi perampokan terhadap anggota Brimob Polda Bengkulu, 2017 lalu,” jelasnya. Bahkan, petugas menduga tersangka salah satu dalang dari sejumlah aksi perampokan di wilayah itu selama ini.

Dalam penangkapan itu, jajaran Polsek Rupit menyita juga dua sepeda motor dan sebilah parang. “Kami masih lakukan pengejaran terhadap pelaku yang belum tertangkap,” tambah Yulfikri.

Sebelumnya, 11 April 2017, anggota Brimob Polda Bengkulu Brigadir Aprialdi dan keluarganya jadi korban perampokan ketika melintas naik mobil di wilayah Desa Karang Anyar.

Kawanan perampok bersenjata api (senpi) sempat menyandera korban dan melakukan pelecehan terhadap istri korban. Sedangkan orang tua dan anak-anak korban tak bisa berbuat karena diancam dengan todongan pistol.

Sejak itu, polisi memburu para pelakunya. Polda Sumsel bahkan mengerahkan Tim Rimau untuk membantu melacak keberadaan komplotan tersebut.

Hingga saat ini sudah ada tiga pelaku perampokan yang tertangkap. Sebelum tersangka Rudi, ada Marmur yang juga tewas saat adu tembak, 25 Mei 2017 lalu.

Ketika itu, pelaku mencoba melarikan diri keluar Sumsel naik bus lintas provinsi. Polisi kemudian menangkap Harmen (33), yang juga tewas dalam penyergapan 14 November 2017 lalu. (cj13/ce1)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kronologis Baku Tembak di Gedung Walet


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler