jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak tujuh anak buah kapal (ABK) TB Charles dikabarkan disandera kelompok militan Abu Sayyaf. Ternyata, setelah ditelusuri, pihak perusahaan mengklaim, ketujuh orang itu dalam keadaan sehat akan berlabuh di Tarakan.
Direktur Tindak Pidana Khusus Bareskrim Polri Kombes Agung Setya mengimbau agar perusahaan atau keluarga yang menjadi korban melaporkan hal itu. Dengan begini, pihaknya bisa menyelidiki modus penipuan baru itu.
BACA JUGA: Sosialisasi Empat Pilar Bukan Penataran P4
"Laporkan saja. Nanti kami tangani," kata Agung saat dihubungi JPNN, Rabu (22/6).
Agung melanjutkan, saat ini modus penipuan kerap berubah-ubah. Pelakunya kerap berimprovisasi dengan menggunakan masalah yang lagi hangat di tengah-tengah masyarakat.
BACA JUGA: Mahyudin Kasih Hadiah untuk Mahasiswi
"Itu kelakuan penipu. Kita empati. Cari keuntungan tapi meresahkan orang banyak. Itu sesuatu yang sangat jahat," tegas Agung.
Menurut Agung, penipuan itu terjadi karena tidak adanya edukasi yang dibangun di tengah masyarakat. Akibatnya, pelaku hanya melihat kelemahan-kelemahan sebagai keuntungan bukan malah memberi bantuan.
BACA JUGA: Loyalis Fahri Minta Almuzzammil Tak Banyak Ngoceh
"Kita harus membangun moral bersama. Apalagi ABK yang keluarganya middleclass. Tapi oleh pelaku, hanya bisa menipu demi keuntungan pribadi. Ini menjadi atensi kita," pungkas Agung.
Sebelumnya diberitakan, tujuh warga Samarinda dikabarkan disandera kelompok militan Abu Sayyaf. Kabar ini diembuskan langsung oleh keluarga tujuh ABK itu.
Keluarga mengaku ditelepon oleh seseorang bahwa tujuh ABK tersebut disandera Abu Sayyaf dan meminta tebusan. Saat ditanyakan kepada pihak perusahaan PT Rusianto Bersaudara, ternyata kabar tersebut hoax dan diduga dilakukan sindikat penipu. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus Gerindra: Persiapkan Operasi Militer jika Jalur Negosiasi Buntu
Redaktur : Tim Redaksi