jpnn.com, JAKARTA - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menjadi menjadi korban hoaks. Sebab, acara seminar bertajuk Pengungkapan Kebenaran Sejarah 1965/66 di YLBHI, Minggu (17/9) justru dikabarkan sebagai kegiatan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Bahkan, massa menyerbu YLBHI di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Sampai-sampai ada kericuhan yang berakhir pada Senin (18/9) dini hari ketika polisi membubarkan massa yang hendak merangsek ke kantor YLBHI.
BACA JUGA: Waketum Gerindra Curigai Pengalihan Isu dengan Masalah PKI
Ketua Umum YLBHI Asfinawati mengatakan, kabar adanya agenda PKI di kantonya jelas-jelas hoaks. "Jelas hoaks atau berita-berita bohong telah disiarkan, propaganda tuduhan yang mengada-ada telah diviralkan," ujarnya.
Dia menuturkan, YLBHI dan LBH Jakarta telah berulang kali menyampaikan klarifikasi bahwa tidak ada acara terkait PKI. Bahkan, YLBHI sudah menjelaskan soal it kepada Polsek Menteng, Polres Metro Jakarta Pusat, Polda Metro Jaya dan Baintelkam Mabes Polri.
BACA JUGA: PKS Gelar Nobar Film G 30 S/PKI, Berminat Ikut Nonton?
"Sudah bermediasi sebelumnya dengan aparat keamanan, tetapi kabar adanya isu agenda PKI itu hoaks,” tandas Asfina.
Terpisah, Polda Metro Jaya akan menyelidiki hal itu karena terkait unsur yang ujaran kebencian di sosial media. “Bagian dari penyelidikan kepolisian," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/9).
Sebelumnya, pada Minggu (17/9) sekitar pukul 21.00 WIB hingga dini hari tadi ratusan massa datang menyerbu gedung YLBHI di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Mereka mendesak YLBHI membubarkan seminar tentang PKI.
Direktur LBH Jakarta Alghiffari Aqsa menduga massa telah termakan stigma dan tuduhan-tuduhan tidak berdasar. Sehingga, massa melakukan provokasi dan melempari kantor YLBHI dengan batu.(cr5/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perupa Dadang Christanto Mengubah Sekolah Jadi Galeri Seni
Redaktur & Reporter : Antoni