jpnn.com, JAKARTA - Polisi mengklaim telah mengantongi identitas provokator aksi tawuran yang terjadi di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (19/1) kemarin.
Saat ini pihak kepolisian tengah mencari keberadaan provokator yang disebut berinisial AG.
BACA JUGA: Raja Pelangai Minta Polisi Terbuka soal Kasus Ini
"Sudah kami identifikasi provokatornya. Inisialnya AG, usianya sekitar 20 tahun ke atas," ungkap Kapolsek Tebet Kompol Budi Cahyono kepada wartawan, Rabu (20/1).
Menurut Kompol Budi, polisi telah mendalami data-data identitas AG, termasuk catatan kasus kriminal yang pernah dilakukannya.
BACA JUGA: Pengumuman, Faisal Kembalikan Setumpuk Uang Pengganti Korupsi ke Negara, Sebegini Jumlahnya
Sebagai informasi, AG merupakan seorang residivis kasus pencurian, di mana dia berasal dari Geng Tuyul atau warga Manggarai bawah.
"Setelah kami cek, semuanya kan kelihatan tuh, ternyata dia residivis, kasusnya Pasal 363 KUHP (pencurian dengan pemberatan). Jadi memang dia (AG) ini yang dituakan di gengnya. Godfather, julukannya," katanya.
BACA JUGA: Didukung DPR, Guru dan Tendik Honorer Nonkategori Optimistis Diangkat Jadi PNS
Budi menjelaskan, AG bukanlah orang yang melemparkan air seni ke arah lawannya, Geng Gemtas atau Manggarai atas, tetapi dia ini yang menyuruh rekan-rekannya melakukan perbuatan tersebut.
Pasalnya, pemicu terjadinya tawuran kemarin di Manggarai bukan hanya karena pelemparan air seni, tetapi juga adanya pemukulan.
"Memang ada pelemparan air kencing dari salah satu kelompok, tetapi pemicunya juga ada pemukulan. Sekarang masih kami kejar terus orangnya, sudah tidak di sini (Manggarai) sepertinya," katanya.
Lebih jauh, Budi menyebut korban yang mengalami penganiayaan merupakan pedagang angkringan bernama Rizky Artadilla (18).
Sedangkan korban yang dilempari air seni itu remaja bernama Zean alias Gondrong (18).
Polisi memastikan akan terus memburu para pelaku tawuran di Manggarai tersebut.
"Korban dipukul di pundak dan mata sebelah kiri. Jadi korbannya ada dua dan mereka sudah buat laporan di Polsek Tebet," tutupnya.(cr3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama