Polisi Luruskan Info Penyebab Tewasnya Bocah SD, Ternyata

Selasa, 10 Oktober 2023 – 22:18 WIB
Kapolresta Mataram Kombes Pol. Mustofa. (ANTARA/Dhimas B.P.)

jpnn.com - MATARAM - Kepolisian Resor Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) meluruskan informasi yang berkembang terkait penyebab tewasnya seorang bocah berstatus pelajar sekolah dasar (SD).

Menurut Kapolresta Mataram Komisaris Besar Polisi Mustofa, bocah asal Karang Bagu yang tewas pada Senin (9/10) sore, bukan karena penganiayaan.

BACA JUGA: Dirut BPJS Kesehatan Paparkan Inovasi Adaptif Guna Wujudkan Capaian UHC di Indonesia

"Jadi, perlu kami meluruskan terkait informasi yang berkembang di media sosial yang menyebutkan penyebab korban ini meninggal karena dikeroyok di sekolahnya, itu tidak benar," ujar Kombes Pol. Mustofa di Mataram, Selasa (10/1).

Dia menyampaikan hal demikian berdasarkan hasil klarifikasi kepada pihak dokter ahli yang sempat memberikan perawatan medis kepada korban yang baru beruusia tujuh tahun tersebut.

BACA JUGA: DPP LDII dan Anggota DPR Ingatkan Dampak Politik-Ekonomi Akibat El Nino

"Jadi, korban ini meninggal karena ada penyempitan pada batang otak. Tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban," ucapnya.

Selain meminta klarifikasi secara medis, Mustofa menerangkan pihaknya juga sudah meminta klarifikasi kepada keluarga korban.

BACA JUGA: Pilih Makassar Sebagai Tuan Rumah AHLF, Mensos Risma: Ini Unik

"Pihak keluarga sudah mengikhlaskan korban. Orang tua korban juga menepis dan menyesali adanya isu yang menyebut anaknya meninggal karena dikeroyok," katanya.

Terkait adanya penyebaran informasi yang berbau hoaks (kabar bohong) tersebut, Mustofa menegaskan pihaknya sedang menelusuri pengunggah dan penyebar di media sosial.

"Sedang kami cari siapa yang pertama kali mengunggah dan menyebarluaskan informasi itu," katanya.

Menurut dia pengunggah maupun penyebar informasi bohong bisa dikenakan pidana sesuai yang diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Mustofa lantas mengimbau masyarakat lebih bijak dan selektif dalam menanggapi segala bentuk informasi yang beredar di media sosial. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKM UTA 45 Jakarta Ajak Istri Nelayan Maksimalisasi Pemanfaatan Hasil Laut


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler