jpnn.com - JPNN.com - Jangan heran ketika melihat polisi selfie di sela tugas. Atau melihat polisi minta orang lain memotret kegiatannya mengatur lalu lintas di tengah kepadatan kendaraan bermotor di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Mereka narsis biar makin eksis. Hal yang sama juga dilakukan oleh enam polwan Polres Pelabuhan Tanjun Perak saat menjalankan tugas melakukan patroli rutin dan pengamanan di terminal penumpang Gapura Surya Pelabuhan Tanjung Perak, Kamis (18/8).
BACA JUGA: Ratusan Juta Masuk Kantong Pribadi, Diduga Ada Pejabat Pusat Terlibat
Keenam polwan yang terdiri dari Ipda Rossa, Bripda Rendis, Bripda Cendy, Bripda Widya, dan Bripda Mutia serta Bripda Alif ini begitu ramah saat menyapa penumpang yang hendak melakukan perjalanan.
Tidak jarang, mereka juga memberikan bantuan bagi penumpang yang kebingungan. Bahkan mereka juga membantu membawakan barang penumpang yang usianya sudah lanjut.
BACA JUGA: Ancaman Seorang Istri yang Lagi Kuliah Program Doktoral
Tindakan polwan dalam menjalankan tugas ini pun langsung dijepret kamera smartphone. Klik. Tidak hanya oleh sesama polwan, melainkan netizen yang saat itu berada di lokasi.
Bripda Rendis mengakui jika selain menjalankan perintah atasan, dia dan teman-teman anggota lain juga diminta, bahkan wajib, memberikan laporan terhadap kegiatan yang mereka kerjakan.
BACA JUGA: Yuk ke Lampung, Mumpung Ada Festival Krakatau
Bentuknya tidak hanya laporan lisan saja, melainkan juga dengan bukti foto. Sehingga biasanya dia sering memanfaatkan WhatsApp (WA) untuk memberikan laporan tersebut.
“Foto tersebut sebagai bukti kami melakukan apa yang diperintahkan oleh komandan,” ungkapnya.
Rendis menjelaskan, untuk proses pengambilan foto tersebut biasanya diambil secara perwakilan.
Setelah itu, foto dikirimkan ke grup WA yang khusus disediakan oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pusat laporan tersebut.
Selanjutnya, biasanya laporan tersebut akan diteruskan kepada kapolres.
“Kalau memungkinkan kami juga meminta bantuan netizen, jika memang kami bertugas sendirian. Meski hal itu jarang kami lakukan,” jelasnya.
Sebab, menurut Rendis, pada prinsipnya dirinya serta polwan lain tidak diperbolehkan sibuk membawa Hp saat bertugas di lapangan.
Mereka boleh membuka Hp jika terjadi sesuatu yang genting saja. Selabihnya hanya untuk mengambil foto sebagai kepentingan laporan kepada atasan.
“Kami tidak mau warga menganggap jika kami narsis saat bertugas. Itu yang kami hindari,” jelasnya. (opi/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Potensi Pasar Terbuka Lebar, KKP Dorong Industri Rumput Laut
Redaktur : Tim Redaksi