jpnn.com - SLEMAN - Gencarnya pemberitaan tentang Bripda M Taufik Hidayat, anggota Sabhara Polda DIY yang tinggal di bekas kandang sapi telah mengetuk banyak pihak. Imbasnya, Taufik bersama ayah dan dua adiknya jadi bisa pindah dan tinggal di hunian yang layak.
Sabtu (18/1) lalu, Bupati Sleman Sri Purnomo merealisaikan janjinya kepada keluarga Bripda Taufik untuk memberikan rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Sebuah ruangan di Rusunawa Jongke pun akhirnya ditempati Taufik bersama ayahnya, Triyanto, beserta dua adiknya yang masih duduk di sekolah dasar.
BACA JUGA: Menggeliatnya Prostitusi di Balik Jatuhnya AirAsia, Harga Kencan Naik 100 Persen
Seperti diberitakan Radar Jogja, bantuan dari bupati bukan hanya unit rusunawa., tetapi juga beserta isinya sepert tempat tidur, selimut, handu, serta dan perlengkapan dapur. Penyerahan bantuan rusunawa ditandai dengan penyerahan kunci oleh bupati kepada Triyanto.
”Semoga di tempat tingal yang baru kelu-arga ini bisa hidup lebih layak, tenteram dan tak kehujanan lagi seperti dulu,” kata Purnomo di hadapan Direktur Sabhara Polda DIJ Kombes Pol Yulza Sulaiman dan Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnain serta sejumlah pejabat teras Pemkab Sleman dan kepala desa Sendangadi.
BACA JUGA: Menggeliatnya Kehidupan Malam di Tengah Proses Evakuasi AirAsia
Purnomo menegaskan, pemberian bantuan rusunawa tidak mengandung tendensi apapun. Pemberian itu semata-mata sebagai bagian dari upaya Pemkab Sleman dalam pengentasan kemiskinan.
Bupati pun meminta warganya segera melapor ke pemkab jika ada yang memiliki hunian tidak layak. Alasannya, Pemkab Sleman punya program perbaikan hunian seperti bedah rumah dan bantuan rumah layak huni bagi warga miskin.
BACA JUGA: Mendiktiristek Dukung Pengembangan Unair Banyuwangi
Sedangkan Yulza Sulaiman menyatakan rasa bangganya terhadap Bripda Taufik yang memiliki tekad kuat untuk menabdi kepada negara melalui jalur kepolisian meskipunharus hidup dalam segala keterbatasan ekonomi. “Hanya bermodal tekad, kemauan, dan kemampaun intelektual dan fisik ternyata (Bripda Taufik) mampu menjadi polisi,” ujarnya.
Yulza menegaskan, menjadi seorang prajurit di kepolisian tidak harus kaya. Polri juga tidak membeda-bedakan anggotanya berdasarkan latar belakang kondisi perekonomian. Tekad dan kemauan Taufiq justru bisa menjadi contoh bagi anggota kepolisian yang lain, sekaligus generasi muda yang ingin mengabdi pada negara.
Yulza menaruh harapan kepada Taufik bisa menjadi teladan dan motivasi bagi masyarakat Sleman dan sekitarnya. Karena alasan itu, Yulza merekomendasikan kepada Kapolda DIY untuk menempatkan Taufik di jajaran Polsek Mlati dan menjalankan tugas sebagai Babinsa di Desa Sendangadi. Usai menerima kunci, saat itu pula keluarga Bripda Taufik menghuni rusu-nawa. (*/din/ong/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelabuhan Benoa jadi Primadona Kunjungan Kapal Pesiar
Redaktur : Tim Redaksi