jpnn.com, SIJUNJUNG - Kapolres Sijunjung, AKBP Imran Amir, mengaku sudah menerjunkan belasan anggotanya untuk menyelidiki kasus meninggalnya atlet atletik Kabupaten Mentawai, Minggu (29/4).
“Kita masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab terkaparnya empat atlet asal Mentawai tersebut. Dugaan sementara, berdasar pengamatan luar, berkemungkinan korban keracunan,” tegas AKBP Imran Amir.
BACA JUGA: Keracunan Asap Genset, 1 Atlet Mentawai Meninggal, 3 Kritis
Pengelola Wisma Keluarga, Aprison mengaku, pihaknya baru mengetahui kejadian itu pagi hari dari seorang pegawai wisma. Menurutnya, malam hari sekitar pukul 20.00-02.00, listrik padam.
Menyikapi ini, pengelola wisma menghidupkan mesin genset manual untuk penerangan yang terdapat di dekat jendela bagian luar ruangan.
BACA JUGA: Hati-Hati! 2 Harimau Sumatera Berkeliaran di Palupuah
“Mesin genset tersebut berada di luar ruangan, jadi rasanya tak mungkin asapnya disebut-sebut menjadi penyebab keracunan melalui polusi udara,” katanya.
Sekadar diketahui, kamar 12 terdapat di lantai I, posisi mesin genset terletak di belakang kamar bawah jendela berdekatan dengan blower air conditioner (AC). Untuk kepentingan penyelidikan polisi, kamar 12 dinyatakan terlarang untuk umum, sekelilingnya dipasang garis polisi (police line).
BACA JUGA: Pengamen Wanita asal Sumbar Tewas di Atas Meja Makan
Ketua KONI Kabupaten Sijunjung, Ultriadi yang berulang kali dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, tak kunjung menjawab. Sampai akhirnya Ultriadi hanya membalas melalui pesan singkat (SMS), “Maaf, tadi saya lagi shalat.”
Sementara, Wakil Ketua KONI Nofrialdi Zulka, yang juga dihubungi via ponsel, mengaku sudah tiga hari berada di Padang. Makanya, secara pasti dia tidak tahu persis soal insiden yang menimpa keempat orang atlet asal Mentawai itu.
Soal penanganan lanjutan, diakuinya KONI Sijunjung berencana mengurus segala sesuatunya paling lambat Minggu malam. “Sekarang saya sedang berada di Padang, mengikuti sebuah acara. Yang jelas, nanti malam kita akan urus segala-sesuatunya, mulai dari proses pengobatan hingga teknis pemulangan jenazah korban,” terangnya.
Informasi yang didapat Padang Ekspres dari salah seorang pengurus KONI Sijunjung, korban masih dalam penanganan medis di RSUP M Djamil Padang, salah seorangnya masih di ruang ICU, sedangkan dua orang lainnya sudah di ruang bangsal (rawat inap). Korban meninggal dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk proses visum dan otopsi.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M Djamil Padang Gustafianof saat dikonfirmasi tadi malam (29/4), menyebutkan, Arisman dan Arwadi masuk RSUP M Djamil pukul 12.05.
Kondisi keduanya tidak terlalu parah dan mendapat perawatan di instansi penyakit dalam. Sementara Tri Leo datang pukul 13.35. Kondisinya cukup berat. Kini dalam penanganan resusitasi dan mendapat perawatan lanjutan.
“Memang ada tiga orang pasien yang datang hari ini. Mereka atlet dari Mentawai yang diduga mengalami keracunan gas monoksida,” ujarnya.
Lahmuddin Siregar selaku Ketum PASI Kepulauan Mentawai mengatakan, usai mengetahui kejadian tersebut, dia menuju Sijunjung.
“Saat ini, keluarga korban masih di Padang. Kemungkinan besar jenazah akan dibawa ke Tuapejat. Namun, tentunya hal ini akan diputuskan pihak keluarga. Kita fokus dulu soal pemakaman,” ungkapnya.
Sekretaris KONI Mentawai, Suyatri yang dihubungi wartawan, kemarin (29/4), mengharapkan dukungan dan doa dari semua pihak demi pemulihan kesehatan dan keselamatan ketiga atlet tersebut. Wakil Bupati Kortanius Sabeleake, kata dia, juga sudah datang.
“Tadi bapak wakil bupati juga sudah cek jenazah dan atlet. Beliua juga meminta doa kepada Tuhan agar kesehatan dan kepulihan kondisi tiga atlet tersebut. Wabup sendiri berangkat ke Padang dengan keluarga korban,” tandasnya. (atn/cr21/rf)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditabrak Truk, Dua Remaja Bersimbah Darah, Satu Meninggal
Redaktur & Reporter : Budi