jpnn.com - KASONAWEJA - Kapolres Mamberamo Raya (Mambra), Papua Barat AKBP Terry Levi menyatakan bakal mengambil sikap tegas bila pada 1 Desember nanti muncul pergerakan yang mengganggu ketertiban, termasuk kemungkinan akan berkibarnya bendera Bintang Kejora di Mambra.
Hal ini diungkapnya, jelang 1 Desember, hari yang dianggap kelompok perlawanan di Papua Barat sebagai Hari Kemerdekaan Papua Barat.
BACA JUGA: Meski Hamil Dipaksa Suami Mangkal di Pinggir Jalan jadi PSK
Namun Terry tak membantah bahwa kelompok berseberangan di Kampung Nawica pimpinan Kosmas Makabobri masih ada, meski bisa dikendalikan. “Kalau untuk Mamberamo hingga kini yang mantan pergerakan dari berbagai tempat memang ada di sini (Mamra), namun dari lini adat sudah tegas menyatakan tak boleh ada pergerakan apapun. Kalau melawan, mereka akan berhadapan dengan masyarakat adat secara semesta," kata Kapolres, seperti dikutip dari Cendrawasih Pos, Senin (30/11).
Terry memastikan bahwa pihak adat menolak semua bentuk pergerakan yang dilakukan oleh kelompok yang berseberangan sehingga dengan sendirinya jika ada pergerakan atau pengibaran nantinya pihak adat juga akan ikut berbicara. “Masyarakat adat telah bersinergi dengan kami dan meminta tak boleh ada kegiatan apapun pada 1 Desember,” tegasnya.
BACA JUGA: Peredaran Narkoba di Kalteng Fantastis, Ini Buktinya...
Polres Mamberamo Raya sendiri siap mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan saat 1 Desember nanti. Kapolres memastikan bila ada yang tak patuh pada aturan ini maka ia siap memimpin pasukan untuk menindak. “Kami sudah ingatkan, kalaupun ada, maaf saja, terlalu kecil bagi kami untuk dihadapi,” beber Terry.
Ia juga menyatakan bahwa kelompok di bawah pimpinan Kosmas ini seharusnya ikut bertangungjawab dengan kejadian di Kapeso 2009 lalu. “Tak ada kegiatan apapun tahun lalu, saya sendiri yang turun ke sana, kalau ada yang mengklaim itu mungkin disuarakan oleh saudara Kosmas. Kami sebenarnya sayang dengan dia karena dia kawin dengan orang di situ,” terang Tery.
BACA JUGA: Serang Lawan karena Nepotisme dalam Penunjukan Pejabat Pemkab
Ditanya soal jumlah senjata yang masih berada di tangan kelompok berseberangan ini, Tery menyebut bahwa inforasi yang diperoleh jumlah senjata milik kelompok yang beroperasi di Mamberamo Tengah diprediksi hanya 1 pucuk senjata tua.
“Informasinya begitu, tapi kami tidak tahu apa mereka punya rakitan. Mereka memang berencana mau latihan namun dari gereja dan adat kami sudah melarang tidak boleh. Saya sebagai Kapolres tapi juga sebagai Ketua LMA, saya larang keras dan bila ada akan berhadapan dengan kami sebab di sini mau Pilkada dan masyarakat kami ajar tetap dalam koridor membangun negara. Jadi kalau ada gerakan tambahan akan kami tumpas,” ucap Terry. (ade/jo/nik/nat/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngakunya Sih Teman, Tapi Kok Sikat Motor?
Redaktur : Tim Redaksi