jpnn.com, GORONTALO - Seorang bandar judi online jenis toto gelap (togel) yang biasa beroperasi di wilayah Kota Gorontalo ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polresta Gorontalo Kota.
Kapolresta Gorontalo Kota Kombes Ade Permana mengatakan pria berinisial ADI, 38, warga Kelurahan Tumbihe, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango tersebut ditangkap saat sedang menjalankan bisnis ilegal judi online di kawasan Pasar Sentral Kota Gorontalo.
BACA JUGA: Mak-Mak Penjual Togel di Mataram Diciduk Polisi, Barang Bukti Rp 518 Ribu
"Penangkapan terhadap ADI dilakukan pukul 16.30 WITA, di mana pada saat itu ia didapati oleh anggota Opsnal sedang beroperasi," kata Kapolresta di Gorontalo, Selasa.
Dari tangan terduga pelaku, petugas menyita barang bukti berupa uang tunai dengan nilai total Rp 1,3 juta.
BACA JUGA: Operasi Pekat Marano 2023, Polresta Mamuju Sikat Bandar dan Pengepul Judi Togel
Tidak hanya uang tunai, barang bukti lain yaitu satu unit ponsel Android, satu kartu anjungan tunai mandiri (ATM), satu tas gandeng, serta sembilan lembar kertas rekap angka judi togel online.
Saat dilakukan interogasi, ADI yang berprofesi sebagai buruh harian lepas mengaku menjalankan bisnis judi online ini selama lebih dari tiga bulan.
BACA JUGA: Yang Pernah Memasang Judi Togel dengan 2 Orang Ini Siap-Siap Saja
Ia mengaku menjalankan bisnis ilegal ini seorang diri dan mendapatkan omset ratusan ribu hingga jutaan rupiah setiap kali beroperasi.
"Modus yang dilakukan adalah mencari pemasang, setelah dapat, angka atau nomor dari pemasang akan dicatat dan dipasang di situs judi online yang ada pada ponsel miliknya melalui akun atau aplikasi pribadi," kata Kapolresta.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, ADI yang telah ditetapkan menjadi tersangka dikenakan Pasal 303 ayat 1 ke satu dan ke dua KUHP Pidana, dengan ancaman hukuman penjara paling lama 19 tahun.
"Ini adalah upaya kami dalam memberantas penyakit masyarakat, guna menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kota Gorontalo yang aman, nyaman dan kondusif," imbuhnya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean