jpnn.com, BANYUWANGI - Aparat Polsek Rogojampi, Banyuwangi, Jatim berhasil menggerebek salah satu gudang pengoplosan beras.
Di tempat tersebut, polisi menangkap Badirus Soleh, 31, dan lima pekerja pengemasan beras di gudang yang beralamat di RT 3, RW 3, Dusun Kedungsari, Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari. Polisi bertindak atas dasar laporan sejumlah warga.
BACA JUGA: Mabes Polri Gerebek Gudang Beras Oplosan di Batam
Selain mengamankan pemilik dan pekerja di gudang, polisi menyita sejumlah barang bukti yang meliputi timbangan elektronik, perlengkapan packing mulai sekop, benang, sampai mesin jahit, dan 10 ton beras medium.
Barang bukti lainnya adalah 191 karung masing-masing berisi 25 kilogram (kg) beras merek Mata Pancing.
BACA JUGA: Awas! Beras Oplosan Beredar
Selain itu, 51 karung berisi 25 kg beras merek Bunga, 14 karung isi 10 kg merek Raja Pisang, dan 13 karung isi 25 kg beras merek Mata Pancing.
Kapolsek Rogojampi Kompol Suharyono menjelaskan, modus yang digunakan pemilik gudang adalah mencampur beras medium dengan beras broken dengan takaran 3/1, 7/1, 7/2, dan 9/1.
BACA JUGA: Beras Rastra Dioplos Lalu Dijual Rp 140 Ribu Per Karung
Selanjutnya, beras tersebut dikemas memakai merek Mata Pancing, Raja Pisang, Pisang Mas, Bunga, Putri Dewa, dan Bengawan. Beras oplosan tersebut kemudian dipasarkan di pasar dan toko-toko tanpa izin.
Suharyono menyebutkan, atas perbuatan itu, Soleh ditengarai melanggar sejumlah pasal.
Di antaranya, pasal 32 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, pasal 141 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, pasal 106 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, atau pasal 383 KUHP.
Sementara itu, Badirus Soleh, pemilik gudang, mengatakan sangat kaget ketika didatangi polisi.
Pengemasan beras dilakukan tanpa sembunyi-sembunyi. Sejak beroperasi sekitar lima bulan lalu, semua kegiatan berlangsung secara terbuka.
''Iya kami memang mengoplos,'' ucapnya.
Dia menengarai laporan tersebut dilakukan pihak-pihak tertentu yang iri dengan kegiatannya. ''Ini orang syirik,'' ungkapnya.
Soleh mengaku, pengoplosan tersebut berdasar permintaan pelanggan di pasar. Dia juga mengatakan, campuran yang digunakan adalah beras supermedium dengan beras broken.
Beras-beras tersebut diperoleh dari sejumlah pabrik di sekitar Rogojampi. Beras-beras oplosan itu disalurkan ke toko-toko di Pasar Rogojampi.
M. Kafabi, 20, satu di antara lima pekerja yang juga menjadi saksi, mengatakan tidak tahu mengenai tindakan itu.
Sejak pertama kerja di tempat Soleh, semua aktivitas sama setiap hari. ''Setiap hari ya begini,'' ucapnya. (sli/aif/c15/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pastikan Beras Premium Oplosan Terjamin Mutunya
Redaktur & Reporter : Natalia