Polisi Sudah Temukan 12 Jenazah Korban Pembunuhan Dukun di Banjarnegara

Rabu, 05 April 2023 – 00:21 WIB
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto memberikan keterangan pers terkait dengan perkembangan penyidikan kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Mbah Slamet di lokasi penguburan korban, Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (4/4/2023) sore. ANTARA/Sumarwoto

jpnn.com, BANJARNEGARA - Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan pihaknya sudah menemukan 12 jenazah korban pembunuhan berencana yang dilakukan TH (Slamet Tohari) alias Mbah Slamet.

"Hari ini ditemukan lagi dua jenazah, sehingga total ada 12 jenazah," ujar dia dikutip dari Antara, Selasa (4/4).

BACA JUGA: Oknum Perusahaan Terlibat Pembunuhan Terkait Tambang

Dalam konferensi pers tersebut, tersangka Mbah Slamet turut dihadirkan dan kapolres meminta yang bersangkutan untuk mengingat identitas korban yang dikubur di setiap titik yang telah digali oleh petugas.

Dari sejumlah lubang bekas tempat menguburkan jenazah korban itu, Mbah Slamet hanya mampu mengingat satu titik saja, yakni dua jenazah yang baru ditemukan pada Selasa, sedangkan lainnya tidak mengingat.

BACA JUGA: 40 Polisi Bersenjata Api Diterjunkan Menangkap 2 Perampok Sadis di Jateng

"Tadi Slamet ditanya lubang ini atas nama siapa, dia lupa, lubang yang lain juga lupa. Tapi yang (lokasinya) paling atas, yang terakhir hari ini, dia masih ingat," ujar Hendri.

Dari keterangan tersangka, kata dia, jenazah yang ada di dalam lubang itu atas nama Erzat bersama istrinya yang tidak diketahui namanya dan mereka diketahui berasal dari Lampung.

BACA JUGA: Polisi Gulung Geng Motor Sadis yang Menyetrum Warga di Karawang

Kendati demikian, dia mengaku belum bisa memastikan karena keterangan tersangka saat diinterogasi kadang-kadang berubah.

"Tetapi untuk yang hari ini dia bilang bahwa itu atas nama Erzat dan satu lagi yang perempuan istrinya, namun dia tidak mengenal," kata dia.

Dengan demikian, kata dia, pihaknya secara otomatis akan kembali melakukan autopsi terhadap dua jenazah yang baru ditemukan itu.

Terkait dengan hasil autopsi terhadap sepuluh jenazah yang ditemukan sebelumnya, dia mengatakan pihaknya hingga saat ini belum menerima hasilnya karena hal itu merupakan bagian dari proses penyidikan dan pemberkasan yang harus masuk dalam berkas perkara.

"Sehingga nanti akan kami pelajari karena dalam sidang akan dibuka juga hasil autopsi itu," jelasnya.

Lebih lanjut, Kapolres mengatakan eksekusi terhadap para korban tersebut dilakukan sendiri oleh tersangka Mbah Slamet.

Bahkan sebelum korban dieksekusi dengan menggunakan minuman yang telah dicampur obat penenang dan potas (potasium sianida), kata dia, lubang yang akan digunakan untuk mengubur jenazah korban belum disiapkan.

Menurut dia, lubang tersebut digali sendiri oleh tersangka setelah korban dipastikan telah meninggal dunia.

Sementara tersangka lainnya yang berinisial BS, lanjut dia, hanya berperan sebagai perantara atau orang yang mempertemukan korban dengan Mbah Slamet karena kebetulan yang bersangkutan mengunggah informasi ke Facebook jika TH mempunyai kemampuan menggandakan uang.

"Peran BS hanya mempertemukan saja. Jadi, menurut kami, dia (BS) berperan mempertemukan korban dengan tersangka Slamet ini, sehingga otomatis pasalnya juga turut serta," katanya.

Saat ditanya soal sepuluh jenazah yang ditemukan sebelumnya, Kapolres mengatakan satu jenazah berinisial PO yang pertama kali ditemukan dan merupakan korban terakhir sebelum kasus terungkap, telah dibawa keluarganya ke Sukabumi, Jawa Barat, sedangkan sembilan jenazah lainnya ditemukan pada hari Senin (3/4).

Oleh karena sudah selesai menjalani autopsi, sembilan jenazah tersebut dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Balun pada hari Selasa (4/4).

"Kalau memang nantinya masih kami butuhkan lagi, bisa kami bongkar kembali. Sedangkan yang dua ini (jenazah yang baru ditemukan), nanti malam kami autopsi," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, tersangka Slamet menceritakan kronologi pembunuhan, mulai keberangkatan dari rumah, ritual, hingga eksekusi dan proses penguburan.

Eksekusi tersebut selalu dilakukan tersangka pada pukul 19.30 WIB setelah ritual berupa ngobrol dengan korban sambil diberi minuman yang telah dicampur obat penenang dan potas.

Setelah dipastikan meninggal dunia, tersangka langsung menyiapkan lubang untuk mengubur jenazah korban.

Terkait dengan peran tersangka BS, Slamet memastikan jika yang bersangkutan tidak mengetahui pembunuhan tersebut. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sering Membacok & Menyetrum Korban, 3 Pemuda Sadis Ini Tak Diberi Ampun, Dooor! Dooor!


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler