Menteri Imigrasi Australia Peter Dutton mengatakan 'sekelompok kecil kriminal' yang menyulut kerusuhan di pusat penahanan imigrasi Christman Island, di saat polisi tambahan diterbangkan ke sana guna mengatasi kerusuhan.
Kerusuhan di sana dimulai hari Minggu malam, menyusul ditemukannya mayat seorang warga Kurdi Iran Fazal Chegeni setelah yang bersangkutan melarikan diri dari sana pada hari Sabtu.
BACA JUGA: Salurkan Hasrat Terpendam, Pria di Sydney Berdandan Ala Perempuan
Polisi federal tambahan sudah dikirim ke Christmas Island untuk menguasai keadaan. (ABC: Jade Macmillan)
Dutton mengatakan anggota polisi federal sudah dikerahkan untuk membantu stat dan petugas keamanan perusahaan Serco untuk menguasai keadaan di sana.
BACA JUGA: Coba Perkosa Gadis 3 Dekade Lalu, Kakek 81 Tahun Ini Dipenjarakan 26 Bulan
Akses untuk masuk ke pusat tahanan tersebut sudah ditutup oleh staf pasukan perbatasan Australia dan kendaraan mereka termasuk truk pemadam kebakaran terlihat meninggalkan kawasan tersebut.
Sebuah pesawat medis juga sudah meninggalkan pulau walau masih belum jelas apakah mereka membawa tahanan yang terluka dalam kerusuhan.
BACA JUGA: Kacang Rebus Efektif Obati Alergi Kacang
Departemen Imigrasi kemarin mengatakan bahwa staf mereka sudah berhasil masuk ke fasilitas tersebut, dan menguasai ruang administrasi dan klinik kesehatan.Mereka mengatakan bahwa sudah memberikan layanan makanan dan pagar di sekeliling fasilitas masih aman.
Namun mereka masih berunding dengan para pengunjuk rasa untuk memberikan obat kepada mereka yang selama ini memerlukan layanan tersebut.
Dutton mengatakan operasi sekarang sedang dilakukan 'untuk mengembalikan keamanan dan ketertiban di sana."
"Kami dengan jelas mengatakan bahwa pemerintah tidak akan tunduk begitu saja atas apa yang dilakukan para kriminal tersebut." kata Dutton.
"Laporan yang kami terima menyebutkan bahwa petugas hanya mendapatkan sedikit perlawanan, namun ada beberapa kelompok kriminal yang masih menimbulkan keributan, dan polisi federal dan petugas Serco akan menangani mereka."
Sementara itu, seorang tahanan di sana mengatakan fasilitas tersebut masih dikuasai oleh para tahanan, dan tidak ada petugas di sana, dan terjadi kebakaran di pusat pendidikan.
"Tidak ada petugas di sini, mereka belum lagi datang untuk menguasai keadaan." kata tahanan tersebut.
"Tidak ada obat-obatan untuk mereka yang memerlukan, karena tempat itu tampaknya sudah dirusak juga."
"Saya tidak tahu mengapa tidak ada yang datang. Saya sendiri takut. saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya tidak terlibat, dan mereka membuka semua pintu, sehingga mereka bisa keluar dan masuk."
Departemen Imigrasi membantah adanya kerusuhan besar, dan mengatakan laporan bahwa gedung di sana dihancurka oleh kebakaran besar tidaklah benar.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Windows On Australia Diluncurkan, Ajak Publik Indonesia Pahami Lebih Baik Australia