Sekali setahun, sebuah hostel di Sydney mengadakan pesta khusus laki-laki yang sudah menjadi ayah atau suami, yang selalu memendam keinginan untuk memakai baju lawan jenis. Berikut pengalaman jurnalis ABC ketika mengikuti acara tersebut.

Ada kalanya anda melihat momen langka dan unik seperti melihat lelaki tampil cantik.

BACA JUGA: Coba Perkosa Gadis 3 Dekade Lalu, Kakek 81 Tahun Ini Dipenjarakan 26 Bulan

Untuk bisa merekam saat-saat seperti itu, dan menceritakannya ke publik yang lebih luas adalah suatu kesempatan istimewa.

Beberapa momen itu saya saksikan ketika hadir dalam pesta ‘The Cross-dressers' Ball’ (pesta lintas kostum). Ada satu momen yang paling berkesan menurut saya.

BACA JUGA: Kacang Rebus Efektif Obati Alergi Kacang

Itu terjadi pada sore hari sebelum pesta dimulai, kesempatan di mana sekali dalam setahun, sekelompok laki-laki heteroseksual yang mengatakan bahwa mereka selalu ingin mencoba berdanda ala perempuan dan berdansa semalaman.


Banyak pria di pesta lintas kostum berdandan sebagai perempuan untuk pertama kalinya. (FotoL: Getty Images)

BACA JUGA: Windows On Australia Diluncurkan, Ajak Publik Indonesia Pahami Lebih Baik Australia

Pemandangan ini hampir mirip dengan cerita Cinderella. Tema pesta yang saya hadiri tahun ini adalah 'Fantasia', dan memang, ada sesuatu yang berkaitan dengan dongeng tentang hal itu, obsesi kekanak-kanakan dari mitos seorang putri.

Jenis lintas kostum ini bebas dari hasrat seksual. Para pria yang mengikutinya mengidentifikasikan diri sebagai heteroseksual, dan banyak yang sudah menikah. Bagi mereka, momen bertukar kostum adalah kesenangan sederhana: kesenangan berdandan dan menjadi perempuan yang mereka sadari ada di dalam diri mereka.

Bagi beberapa pria yang datang dengan istri atau pasangannya, ini adalah kesempatan bagi mereka berdua untuk berpakaian ala putri dan melangkah ke lantai dansa.

Walau dinilai tak berbahaya, ini adalah kenikmatan yang dianggap terlalu membingungkan dan terlalu konfrontatif  untuk diterima banyak orang, sehingga ini akhirnya menjadi kesenangan rahasia, kenikmatan yang dilakukan saat sembunyi-sembunyi. Sebuah kesenangan yang seringkali terkubur, yang dipandang memalukan, dan diduga telah menyebabkan beberapa pria mengubah jati diri, identitas rahasia yang akhirnya mengarah pada aksi bunuh diri.

Jadi, untuk menjadi saksi seorang ayah dan suami yang telah berjuang mengatasi hasrat terpendam sepanjang hidupnya- yang akhirnya terbebaskan sementara dari belenggu norma -adalah kesempatan istimewa.

"Anda tumbuh besar, Anda pikir hal itu telah hilang. Anda menikah, Anda pikir itu juga akan hilang. Anda memiliki anak, Anda pikir itu akan sirna. Dan kemudian Anda menyadari: itu tak akan pernah hilang,” ujar seorang peserta.

Pria ini menghadiri pesta lintas kostum pertamanya dan berdandan secara profesional untuk pertama kali dalam hidupnya.

"Saya 60 tahun dan saya mungkin tak memiliki umur panjang yang tersisa, tapi apa yang saya tinggalkan, saya akan hidup untuk diri saya sendiri," akunya.

Momen itu, momen ketika alas bedak, eyeliner, lipstik, anting-anting dan wig menempel di tubuh sang pria. Saat ketika, untuk pertama kalinya dalam hidup, perias profesional menyodorkan cermin untuk sang pria.

Momen ketika ia tak bisa berbuat apa-apa selain memuji: 'Saya cantik'.

Momen sebelum air mata jatuh, air mata lega, hasrat yang terbendung selama beberapa dekade dan akhirnya melihat diri sendiri sebagai sosok yang selama bertahun-tahun tersembunyi.

'Mari berharap gaun ini akan membanggakan," sambung pria itu.

Saat itu adalah saat yang sarat makna bagi kita semua. Hal yang sangat pribadi yang kemudian menjadi universal, melampaui dunia lintas pakaian dan pesta tahunan itu sendiri.

Ini adalah saat ketika mereka benar-benar menjadi diri sendiri, walau hanya untuk waktu yang singkat. Dan berapa banyak dari kita yang bisa mengingat saat kita tidak punya pilihan selain berkata pada dunia, ‘saya cantik?’.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Adilkah Biaya Kuliah Mahal bagi Mahasiswa Internasional di Australia?

Berita Terkait