jpnn.com, BADUNG - Prajurit TNI Sersan Dua (Serda) STV mengalami aksi kekerasan.
Bintara muda ini merupakan anggota Kompi A Yonif 900/Satya Bhakti Wirottama (SBW) yang berbasis di Tuban, Kuta, Badung, Bali.
BACA JUGA: Rapat Pejabat Ditembaki KKB, Prajurit TNI Praka Nur Tertembak
STV menjadi korban kebrutalan sekelompok orang tak dikenal (OTK) saat bermain futsal di Big Ball Futsal Arena Kerobokan, Badung, Bali pada Rabu (7/2) lalu.
Pelaku yang berjumlah puluhan menyerang dan menganiaya korban secara membabi buta sekitar pukul 20.00 WITA.
BACA JUGA: Prajurit TNI Yonif 133/Yudha Sakti Sergap dan Kuasai Markas KKB di Maybrat
Dugaan sementara aksi brutal para OTK itu hanya karena masalah salah paham.
“Korban luka anggota TNI, sementara menjalani perawatan di RS Bali Med,” ujar Kasi Humas Polres Badung Iptu Ketut Sudana kepada awak media dilansir JPNN Bali, Kamis (8/2).
BACA JUGA: Kronologi Sertu Alkausar Tikam Mayor Beni Arjihans
Kasus kekerasan bermula ketika Serda STV bermain futsal bersama teman-temannya di tempat kejadian perkara (TKP).
Saat bersiap bermain futsal, korban menyadari ponselnya tertinggal di dashboard motor.
Korban pun menuju lokasi parkir motor, tetapi ternyata ponselnya sudah tidak ada.
Serda STV kemudian bertanya kepada sejumlah pria yang kebetulan berada tidak jauh dari motornya.
Namun, bukannya menjawab dengan sopan, salah seorang pelaku justru marah karena merasa dituding mengambil ponsel korban.
Korban lalu minta maaf, sementara pelaku meninggalkan lokasi.
Tidak beberapa lama kemudian, pelaku kembali datang bersama teman-temannya pada pukul 20.30 WITA dengan membawa senjata.
Mereka kemudian mencari korban dan menyerang Serda STV secara membabi buta.
Puas menganiaya korban, pelaku kabur meninggalkan lokasi kejadian.
Iptu Ketut Sudana mengatakan para pelaku telah diamankan.
“Pelaku sudah diamankan. Sementara masih menjalani pemeriksaan,” katanya. (lia/JPNN)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh Video Porno Pelajar Wanita Tulungagung, Polisi Selidiki Penyebarnya
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti