Polisi Tangkap Seorang Penyerang

Kasus Bentrokan Perguruan Silat, Sepuluh Orang Buron

Selasa, 15 November 2011 – 07:48 WIB

JOMBANG - Polres Jombang terus mengusut insiden penyerangan oleh sekelompok orang kepada rombongan perguruan silat Kera Sakti di hutan Desa Sukodadi, Kecamatan Kabuh, Minggu (13/11)Seorang penyerang telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, sementara sepuluh lainnya buron.

Kapolres Jombang AKBP Marjuki menjelaskan bahwa seorang yang ditangkap tersebut merupakan anggota perguruan silat Setia Hati (SH) Terate

BACA JUGA: Usai Hajatan, Satu Kampung Keracunan

"Memang benar kami sudah menangkap seorang anggota SH Terate di lokasi kejadian
Saat ini kami masih meminta keterangan guna mengungkap kasus itu," katanya

BACA JUGA: Mutasi Ngawur, Plt Bupati Terancam Dicopot



Pemuda yang ditangkap tersebut berinisial An, 28, warga Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan
"Dia kami duga sebagai salah seorang provokator," terang Kasubbaghumas Polres Jombang AKP Yogas

BACA JUGA: Bea Cukai Tahan Ribuan Kubik Kayu Merbau



Selain itu, papar Yogas, saat ini polres masih memburu sepuluh orang yang diduga menjadi penggerak penyerangan tersebut"Sepuluh orang itu sudah masuk DPO (daftar pencarian orang, Red)," tegasnyaMereka akan dijerat pasal kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama dengan ancaman hukuman lima tahun penjara

Menurut Yogas, aparat punya cukup bukti dan saksi untuk menjerat para tersangka"Selain itu, saat melakukan penyisiran di hutan sekitar lokasi kejadian, petugas menemukan puluhan golok, ketepel, dan bom molotov," terangnya

Marjuki menggaransi bahwa semua yang terlibat penyerangan akan diproses secara hukum"Kami akan menindak semua yang terbukti melakukan pelanggaran sesuai dengan aturan yang berlaku," tegasnya

Marjuki juga menjelaskan bahwa motif penyerangan adalah arogansi kelompok"Arogansi kelompok yang dilandasi jiwa emosional anak muda serta bertujuan menunjukkan elitisme kelompokKarena gerakannya dalam bentuk massa, secara psikologis yang bertindak adalah emosi massaWatak individu yang ramah mereka tinggalkan, berganti emosi massa yang beringas dan destruktif," bebernya

Selain itu, menurut dia, ada konflik turun-temurun"Sehingga setiap ada kesempatan dan niat, emosi massa yang beringas itu akan muncul," ucap Marjuki.
Hingga kemarin, tiga korban luka bacok masih dirawat di RSUD JombangMereka adalah Deri Agung Prasetyo Wibowo, 15, warga Dusun Topang, Desa Kedungrejo, Kecamatan Modo; Masturyani 15, warga Desa Kecamatan Mantub; dan MKhoiri, 19, warga Dusun Panggung, Desa Simbangdan, Kecamatan Sarirejo, Kabupaten Lamongan.

"Pesilat lain yang sempat dirawat sudah boleh pulang untuk rawat jalan," kata perawat di ruang Asoka RSUD JombangMereka adalah Zainul Arifin, Solimin, dan MAmin

Seperti diberitakan, lebih dari 400 anggota perguruan silat Kera Sakti dari Lamongan diserang sekelompok orang ketika melewati hutan Sukodadi, Kabuh, Jombang, Minggu laluMereka berada dalam perjalanan pulang dari acara perguruan di MadiunAkibat penyerangan itu, sembilan orang menderita luka bacok dan harus dirawat di rumah sakitEnam di antara mereka dirawat di RSUD Jombang(jif/nk/jpnn/c11/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Musim Hujan, Pencemaran Limbah Sawit Perlu Diwaspadai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler