Polisi Tembak Mati Siswa SMK, Kapolrestabes Semarang Siap Dipanggil Komisi III DPR

Senin, 02 Desember 2024 – 17:34 WIB
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com - Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menyatakan kesiapannya untuk memenuhi pemanggilan Komisi III DPR RI dalam kasus penembakan yang dilakukan polisi terhadap GRO (17) siswa SMK Negeri 4 Semarang.

Kombes Irwan menyatakan akan berangkat ke Senayan, Jakarta. Namun, dirinya menjelaskan belum menerima surat pemanggilan resmi dari Komisi III DPR RI.

BACA JUGA: Pekan Ini, Aipda Robig Polisi Penembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang Jalani Sidang Etik

"Ya, pastilah. Belum ada panggilan resminya," kata Kombes Irwan melalui pesan WhatsApp, Senin (2/11).

Dia menjelaskan Kompolnas hingga Komnas HAM juga memberi atensi khusus terkait kasus penembakan yang dilakukan anggotanya, Aipda Robig Zaenudin.

BACA JUGA: Pria Disabilitas Tersangka Pemerkosaan Mahasiswi Buka Suara soal Kejadian di Homestay

Atas atensi tersebut, baik Kompolnas maupun Komnas HAM telah mendatangi Polda Jateng untuk mengusut tuntas kasus penembakan oleh Aipda Robig yang berdinas di Sat Resnarkoba Polrestabes Semarang itu.

"Kompolnas, dan Komnas HAM kan sudah turun juga ke Polda Jateng," kata Abiturien Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang 1994 tersebut.

BACA JUGA: Pria Disabilitas Jadi Tersangka Pemerkosaan Mahasiswi, Ini Analisis Reza Indragiri

Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman risau dengan pernyataan Kombes Irwan yang menyebut korban penembakan Aipda Robig sebagai gangster.

"Kejadian di Semarang ini benar-benar memprihatinkan dan ini kinerja Kapolresnya ini perlu dievaluasi seperti apa. Jangan sampai nila setitik merusak susu sebelanga, itu peribahasanya," katanya.

Habiburokhman menyatakan tindakan Kombes Irwan perlu dievaluasi. Terlebih, dia geram ketika panggilan teleponnya tidak diangkat Kombes Irwan.

"Saya dengar memang ada satu orang meninggal, tiga orang terluka, lalu dengan seenaknya diklaim sebagai gangster. Gangster seperti apa? Kami akan memanggil khusus si Kapolres ini pada kesempatan yang secepat-cepatnya," tuturnya.

Untuk diketahui, GRO (16) merupakan seorang siswa SMKN 4 Semarang meninggal dunia karena luka tembak yang dilakukan oknum polisi. Belakangan diketahui oknum polisi itu berpangkat Aipda dengan nama Robig Zaenudin.

Aipda Robig meletupkan dua kali tembakan. Peluru pertama mengenai pinggul kanan GRO hingga meninggal dunia. Sementara peluru kedua menyerempet dada AD, lalu mengenai tangan kiri SA.

Namun, polisi tak bisa menjelaskan Aipda Robig melakukan tembakan peringatan terlebih dahulu. Termasuk bukti rekaman kamera pengawas atau CCTV di lokasi kejadian.

Korban meninggal dunia di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi Semarang pada Minggu (24/11) sekitar pukul 01.58 WIB.

Akan tetapi, polisi berkilah bahwa korban merupakan pelaku tawuran. Korban ditembak karena mencoba melawan polisi yang berniat membubarkan massa tawuran.(mcr5/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler