jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Polisi dari Polres Lombok Tengah mengungkap penyebab kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) sekitar 140 hektare di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Jumat (4/8) lalu.
Menurut polisi, kebakaran yang terjadi di jalur pendakian Aik Berik, Batukliang Utara itu diduga karena faktor alam.
BACA JUGA: Kebakaran Lahan Meluas, 2 Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
"Itu khusus untuk yang wilayah Lombok Tengah, ya, kalau di Lombok Timur kami tidak hitung," kata Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah AKP Hizkia Siagian via telepon, Sabtu (12/8).
Hizkia menjelaskan bahwa sejak Sabtu (5/8) lalu pihaknya bersama tim gabungan sudah turun ke lokasi kejadian.
BACA JUGA: Menjelang Pendaftaran PPPK 2023, Ada Kebijakan Khusus untuk Honorer K2 & Tenaga Non-ASN
"Tim kami sejak hari Sabtu itu langsung menuju lokasi bersama tim dari TNGR kemudian tim gabungan," paparnya.
Menurut hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan oleh tim, kebakaran diduga disebabkan oleh faktor alam.
BACA JUGA: Detik-Detik Driver Ojol Ini Perkosa Wanita asal Brasil di Bali, Ya Tuhan
Keterangan Amaq Kroos, salah seorang mangku yang sudah mengetahui kondisi jalur pendakian di lokasi tersebut mengatakan memang hal itu telah diprediksi.
Amaq Kroos juga menyebut bahwa kejadian serupa memang kerap terjadi.
"Kata Amaq Kroos, mangku yang sudah sejak lama di sana dan tau jalur-jalur kecil juga mengatakan itu memang sudah waktunya katanya," ungkapnya.
Namun demikian, kepolisian mengimbau kepada para pendaki agar selalu berhati-hati jika melakukan aktivitas seperti memasak dan membuang putung rokok.
Pihaknya menyarankan agar para pendaki memastikan api rokoknya telah padam sebelum dibuang.
"Untuk para pendaki kami imbau untuk tidak membuang putung rokok sembarangan dan jika memasak jagan lupa mematikan api," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pengelola TNGR wilayah 1 Resort Aik Berik Dwi Pangestu mengatakan laporan dari tim yang ada di lapangkan menyebut sudah tidak terlihat titik api yang masih menyala.
Hal serupa juga terlihat dari hasil pemantauan CCTV yang terpasang pada titik jalur tersebut.
"Dari pemantauan CCTV, dari kemarin sore sudah tidak ditemukan titik api, konfirmasi juga dari tim yang sedang di atas nihil asap," ujarnya.
Beberapa jenis vegetasi yang terbakar akibat peristiwa itu antara lain berupa rumput ilalang, perdu, dan pepohonan yang didominasi cemara.
Dari pantauan media ini, tampak bekas kebakaran di sepanjang jalur pendakian Aik Berik dari Pos Pongkor Pertemuan sampai Pos 4.
Selain itu, abu bekas api tersebut juga sampai saat ini masih terasa panas.(mcr38/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Edi Suryansyah