jpnn.com, PALU - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah terus mengusut kasus dugaan jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulteng.
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto mengatakan sejauh ini sudah ada lima saksi yang diperiksa dalam kasus dugaan jual beli jabatan itu.
BACA JUGA: Menantu Presiden Sikat Oknum Pejabat Diduga Jual Beli Jabatan
Dia menjelaskan lima saksi itu, yakni yakni Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulteng, Kabid Pengembangan Promosi dan Penilaian Kinerja BKD Sulteng, Kepala Sub Bidang Pengembangan Promosi dan Penilaian Kinerja, serta Operator di BKD Sulteng.
"Hingga saat ini sudah ada lima orang yang diperiksa terkait kasus itu," kata Kombes Didik Supranoto di Palu, Sulteng, Jumat (13/5).
BACA JUGA: Bupati Mathius Usut Praktik Jual Beli Jabatan
Perwira menengah Polri itu mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan oleh Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Sulteng, Kamis (12/5).
Didik memastikan bahwa hingga saat ini kasus dugaan jual beli jabatan masih dalam proses penyelidikan.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Beber 2 Cara untuk Cegah Praktik Jual Beli Jabatan, Simak!
"Tidak ada yang melapor, tetapi tindaklanjuti maraknya pemberitaan terkait kasus jual beli jabatan sehingga Polda Sulteng proaktif melakukan penyelidikan," terangnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura telah membentuk Tim Investigasi untuk menyelidiki kasus dugaan jual beli jabatan eselon tiga dan empat pada pelantikan 28 April 2022.
Tim Investigasi tersebut melibatkan Inspektorat Provinsi dan Sekretaris Daerah yang berwenang menyelidiki kasus tersebut.
"Siapa pun yang terbukti terlibat akan diberikan tindakan tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan aparatur sipil negara (ASN) dengan ketentuan aturan lainnya," kata Rusdy. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi