Dieng Dinyatakan Aman, Pengungsi Boleh Pulang

Minggu, 12 Juni 2011 – 12:46 WIB

BANJARNEGARA - Masa tanggap darurat bencana gas beracun Kawah Timbang di Dusun Simbar, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah dinyatakan berakhir, Sabtu (11/6)Keputusan itu diambil setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengevaluasi perkembangan sejak menurunkan status siaga level III menjadi waspada pada pukul 18.45 Jumat (10/6).

Kini zona bahaya juga dipersempit dari 1.000 meter menjadi 500 meter dari bibir kawah

BACA JUGA: Kinerja Tim Pemburu Koruptor Dipertanyakan

"Masa tanggap darurat sudah berakhir
Rekomendasi Pusat Vulkanologi menyatakan sudah aman

BACA JUGA: Koruptor Pilih Singapura agar Koordinasi Mudah

Pengungsi mulai sekarang sudah bisa pulang ke rumah masing-masing," kata Bupati Banjarnegara Djasri setelah rapat evaluasi masa tanggap darurat gas beracun Kawah Timbang di SMAN 1 Batur, Banjarnegara


Rapat evaluasi itu dihadiri pihak PVMBG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), petugas Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) Dieng, Muspida Banjarnegara, Muspika Batur, satuan kerja perangkat daerah (SKPD), kepala desa dan warga Sumberejo, tim medis, tim SAR, dan petugas posko lainnya

BACA JUGA: Sudah 45 Koruptor Kabur ke Luar Negeri



Meski sudah diturunkan dari status siaga menjadi waspada, masyarakat diimbau tidak beraktivitas di dekat pusat semburan gas di Kawah Timbang di Dusun Simbar, Desa Sumberejo, Kecamatan BaturSebab, radius 500 meter masih dinyatakan dalam zona bahayaBahkan, sewaktu-waktu semburan gas beracun bisa keluar dari Kawah Timbang dalam konsentrasi yang masih membahayakan warga atau makhluk hidup lainnya.

Kabid Pengamat dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG Hendrasto juga mengimbau masyarakat tidak menggali lubang lebih dari satu meter di zona bahayaMenurut dia, tindakan tersebut dapat memicu keluarnya gas beracun yang terperangkap di lapisan kedap bawah tanah.

Dia mengatakan, penyebab keluarnya gas beracun di Dataran Tinggi Dieng dipicu aktivitas kegempaan dan semburan lumpur panas dan gasUntuk itu, dia mengimbau warga agar waspada saat terjadi gempa dan menjauh bila menemukan rekahan tanah"Meski statusnya waspada, aktivitas kawah itu terus dipantau petugasAda lima seismograf dan alat deteksi gas beracun (CO2) yang dipasang," lanjutnya.

Keluarnya gas CO2 dari Kawah Timbang teramati sejak 22 Mei laluSehari setelah itu status Gunung Api Dieng dinaikkan menjadi siaga hingga Jumat malam (10/6).

Dari data di PPGA menyebutkan, sejak 22 Mei pengamat mencatat sedikitnya terjadi 200 aktivitas kegempaan dan semburan gas CO2 meluncur sejauh 300 meter ke arah selatan melalui Lembah Kali Sat.   Konsentrasi gas tertinggi mencapai titik 2,3 persen volume yang terjadi pada 31 Mei lalu(byu/jpnn/c4/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hakim Suap Bisa Diberhentikan Tidak Hormat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler