jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat pertengahan Desember 2014 indikasi bahwa tim ekonomi Presiden Joko Widodo lemah.
Sebaliknya ujar Agus, akhir-akhir ini nilai tukar rupiah sedikit menguat, itu adalah prestasi Bank Indonesia yang mengintervensi pasar.
BACA JUGA: Pemda Diminta Terapkan Konsep Hunian Berimbang
"Dari awal, banyak kalangan sudah menyebut tim ekonomi Presiden Joko Widodo lemah. Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat itu hanya akibat saja. Masalah utamanya, tim ekonomi itu lemah," kata Agus Hermanto di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (24/12).
Menurut Agus, pernyataan yang sangat sulit diterima akal sehat adalah ketika nilai tukar rupiah merosot tapi pemerintahan sebelumnya yang disalahkan.
BACA JUGA: BUMN Duafa Ini Pangkas Ratusan Pegawai demi Efisiensi
"Padahal ketika SBY jadi presiden, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS stabil, tidak separah ketika Presiden Jokowi baru menjabat sekarang ini. Untung Bank Indonesia cepat meresponnya hingga rupiah tidak babak belur," pungkas politikus Partai Demokrat itu.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Jadi Dirut PLN, Gaji Sofyan Basir Rp 160 Juta per Bulan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Utang Rp 2 T, Kertas Leces Ajukan PKPU
Redaktur : Tim Redaksi