jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Demokrat di DPR RI, Ramadan Pohan menyarankan Calon Presiden Joko Widodo, jika terpilih sebagai presiden tidak melakukan pemborosan anggaran.
Sebab, capres yang akrab disapa Jokowi itu cenderung membangun sesuatu dari nol.
BACA JUGA: Angkut 97 TKI, Kapal Karam di Selangor, Malaysia
Kondisi itu menurutnya berbeda dengan capres yang didukung oleh fraksi Partai Demokrat DPR RI, Prabowo Subianto. Sebab, dari paparan visi-misinya, capres yang berpasangan dengan Hatta Rajasa itu lebih condong melanjutkan program pemerintah yang sudah ada.
"Begini, kalau Jokowi itu condong membangun sesuatu dari nol. Kalau Pak Prabowo melanjutkan yang baik yang sudah ada. Itu yang membedakan, perspektif Pak Prabowo seperti BPJS atau hal sudah jalan dilanjutkan," kata Ramadan Pohan di gedung DPR RI Jakarta, Rabu (18/6).
BACA JUGA: Politisi PKB Klaim Menteri PDT Tak Terlibat Kasus Bupati Biak
Dia mencontohkan soal program Jokowi tentang Kartu Indonesia Sehat yang mengadopsi program Kartu Jakarta Sehat (KJS) sebagaimana telah dijalankan Gubernur DKI Jakarta non aktif itu. Namun, Ramadan menilai tidak harus memulai sesuatu dari nol.
Kalau Jokowi konsen pada program kesehatan, politikus yang akrab disapa Rampo itu mendorong Jokowi melanjutkan program BPJS yang pro rakyat. Jika ada kekurangannya tinggal disempurnakan.
BACA JUGA: Ini Penyebab Kepala Daerah Korupsi Versi KPK
"Kalau dia (Jokowi) membangun sistem baru sudah mubazir waktu, energi, dana. Saran saya kalau jadi presiden jangan melakukan pemubaziran. Cukup lanjutkan yang ada. SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) juga begitu yang sudah bagus dilanjutkan, itu lah namanya perubahan dan kesinambungan," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Solusi Jokowi Untuk Jalur Pantura
Redaktur : Tim Redaksi